
Kepala Disnakertrans, H. Muslimin M.Si
Foto : ist
LensaNTB, Sumbawa Barat — Pengiriman tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri khususnya ke negara bagian Asia Pasifik khususnya Hongkong dan Taiwan dalam dua bulan terakhir mengalami pengurangan alias sepi peminat.
“Hal itu nampak dari grafik pengiriman TKI menuju Hongkong & Taiwan drastis menurun,” Ungkap, Kadis Nakertrans Kabupaten Sumbawa Barat, Ir H Muslimin HMY, MSI.
Dan menurun nya pengiriman TKI menuju negara Asia Pasifik tersebut, belum di ketahui penyebabnya. “Apakah di sebabkan isu wabah virus mematikan “Corona” ? kami belum mengetahui secara pasti, karena kami belum sempat berkoordinasi dengan pihak pihak terkait,” tandas, H Muslimin, Jum’at lalu.
Kurangnya pengiriman TKI ke negara bagian Hongkong dan Taiwan tersebut, di akui oleh H Muslimin, sepenuhnya bukan lantaran pengiriman terhenti atau ada faktor lain karena isu virus Corona, melainkan karena peminatnya yang sepi, tandasnya.
Lain pula dengan pengiriman TKI menuju negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam, sejauh ini tetap berjalan normal seperti biasanya.
Berbeda rencana pengiriman TKI ke negra bagian Timur Tengah Arab Saudi, pasca pencabutan moratorium pemerintah pusat, di ketahui kesiapan pengiriman luar biasa sangat menggeliat
Apalagi, dengan pemberlakuan pola pengiriman “Satu Kanal” yang di sponsori oleh Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI), bergabung dalam bentuk konsorsium melalui PT BUMI ada sekitar 58 perusahaan dapat rekomendasi dari Dirjen Penempatan Tenaga Kerja.
Rencana kedepan Disnakertrans KSB akan melakukan sosialisasi, terkait sistem Satu Kanal dengn pola kerja Pengiriman harus di lakukan satu perusahaan kontrak nya mengetahui pemerintah daerah dan provinsi, sehingga pengguna jasa di Arab Saudi tidak melalui pihak lain tapi langsung melalui satu perusahaan yang akan bertanggung jawab penuh.
“Dengan asumsi, yang menggaji TKI/TKW tersebut adalah perusahaan di Arab Saudi, bukan lagi majikan nya, karena ini hubungan antara perusahaan di Indonesia dengan perusahaan di Arab Saudi,” terang, H Muslimin saat dijumpai di ruang kerja nya.
Di sini, bentuk perlindungan cukup maksimal kepada TKI, dengan harapan kalau ada masalah dengan TKI jadi urusan antara perusahaan di Indonesia dan Perusahaan Arab Saudi.
Demikian pula, gaji TKI ini adalah akan di bayar oleh perusahaan di Arab Saudi bukan lagi dari majikan.
“Kalau majikan macam macam maka perusahaan bisa menarik TKI tersebut,”katanya.
Serikat yang ada di Timteng bertanggung jawab penuh terhadap TKI tersebut, itu adalah sistem satu kanal, karena sebelumnya banyak kasus-kasus yang terdeteksi maupun yang berlangsung secara ilegal.
Melalui sistem satu kanal, sepenuhnya untuk melindungi TKI oleh pemerintah secara maksimal.
Ketika di singgung mengenai calon TKI yang akan siap bekerja di Arab Saudi, H Muslimin mengaku, berdasarkan informasi dari tingkat provinsi, untuk peminat atau calon TKI sudah mulai banyak hampir 100 orang itu berdasar kan info dari provinsi.
Namun sebelum keberangkatan calon TKI tersebut harus menjalani Diklat dan keterampilan di BKLN Mataram selama beberapa bulan untuk mengikuti. Dan mereka yang berangkat pun bukan TKI sembarangan tapi orang orang terpilih.
Ini akan di lakukan uji coba, jika ini berhasil bisa di lakukan secara permanen, dan pengiriman pun di perkirakan sekitar bulan April 2020 mendatang, saat ini tengah mempersiapkan rencana pengiriman TKI ke negara bagian Timteng, terang H Muslimin, kemarin. (LN)