LensaNTB.com, Sumbawa Barat – Kelompok Usaha Bersama (KUBe) Nelayan Bersama, Desa Poto Tano, Kecamatan Poto Tano selaku pengelola Minamaritim 015 kapal berkapasitas 21 Grosston (gt) bantuan Kementrian Kelautan Perikanan (KKP) mampu meraup keuntungan pantastis selama seminggu mencapai Rp 31 juta.
Prihal tersebut dibenarkan oleh Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Noto Karyono S. Pi., M. Si pada media LensaNTB.com, Rabu (21/11/2018) siang tadi diruang kerjanya.
Noto menjelaskan, kapal tersebut berbahan penuh fiberglass beserta mesin penggerak disertai alat navigasi dan peralatan tangkap berupa jaring gilnet. Hingga kini, kapal tersebut beroperasi di perairan selatan Sumbawa Barat bersama sejumlah armada semut lainya.
Ia menerangkan, seminggu itu dihitung satu trip mengarungi perairan menangkap ikan pelagis besar. Hasil tangkapannya dijual ke pasar hingga mencapai Rp 31 bahkan Rp 35 juta. Tentu, keberhasilan tersebut tidak lepas dari sarana yang memadai.
“Atas penghasilan itu, salah satu anggota dari KUBe tersebut sudah menunaikan ibadah umroh,” ujarnya.
Itu artinya, bantuan tersebut berhasil dan sukses lantaran mampu meningkatkan penghasilan nelayan. Secara tidak langsung, ekonomi di wilayah pesisir mulai menggeliat.
Jika dibandingkan dengan beberapa tahun lalu, penghasilan nelayan cukup rendah sebelum hadirnya Program Daerah Pemberdayan Gotong Royong (PDPGR) melalui bagi-bagi sampan, mesin ketinting hingga jaring nelayan dan bantuan Kementrian Kelautan Perikanan RI.
“Performance kapal Minamaritim 015 itu sangat cocok mengekplor potensi bahari tanah Pariri Lema Bariri,” bebernya.
Terkait meningkatnya pendapatan nelayan pengelola kapal Minamaritim 015 itu, DKP Sumbawa Barat telah menyampaikan laporan kepada kementrian terkait agar kiranya menjadi attensi.
“Semoga ini menjadi contoh bagi nelayan lainnya untuk memanfaatkan armada yang telah dibagikan. Bukan untuk pemerintah, tapi membantu masyarakat memperbaiki ekonomi dengan mengeksplor potensi Sumber Daya Alam,” pungkasnya.
Reporter : Sudirman Bogie
Editor : Tim