Oleh: APRIADI,SE Mahasiswa Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Inovasi Universitas Teknologi Sumbawa
Lensantb.com–Pandemi Covid 19 memberikan pengaruh yang cukup besar bagi Usaha Kecil Menengah (UMKM) Indonesia terkhususnya di Kabupaten Sumbawa Barat.
Situasi UMKM yang terpuruk karena dampak Covid 19 hingga membuat banyak perusahaan yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Jadi PHK ini banyak di lakukan oleh pelaku pariwisata yang terkena pengaruh yang cukup signifikan disebabkan dampak covid 19 ini.
Menurunya Omset membuat perusahan berpikir kembali dalam memproduksi hasil umkmnya. Bahkan tidak sedikit usaha yang mulai bermunculan salah satunya di dunia kuliner. Ketika semakin banyak pengusahaan kuliner yang muncul maka akan semakin banyak tantangan bagi pelaku UMKM dalam menjualkan barang dagangannya.
Perlu kreatifitas untuk menarik pelanggan sehingga membuat pelaku UMKM tetap bertahan di tengah pandemic Covid 19. Oleh karena itu Usaha kecil menengah perlu berpikir lebih kreatif dalam memilih strategi penjualan dan memikirkan bagaimana hasil dari usahanya dapat di jualkan ke pasar, mulai dari merubah kemasan, hingga gencar melakukan promosi via media online. Promosi media online pun dikemas dengan kreatif mungkin hingga dapat menjadi daya tarik pembeli untuk membeli produknya atau barang dagangannya.
Ternyata tantangan demi tantangan yang dirasakan oleh pelaku UMKM juga tidak semudah yang dipikirkan dikarenakan calon konsumen juga merasakan penurunan pendapatan sehingga daya beli dipasar pun ikut menurun.
Banyak cara yang dilakukan UMKM dalam menjualkan barang dagangannya dengan memberikan fasilitas tambahan dengan sistem Delivery Order atau penjualan antar jemput. Antar jemput pun diberikan syarat khusus bagi penjualannya dengan mensyaratkan pembelian minimal order yang biasa dilakukan.
Dengan tambahan fasilitas delivery order membuat saingan cukup tinggi dikarenakan di era covid 19 ini yang membuat konsumen nyaman maka itulah yang akan dipilih untuk membeli barang dagangannya, sementara perbedaan itu terjadi di pasar tradisional itu bisa di lihat dari pengunjung pasar yang cukup menurun. Dikarenakan mereka menunggu konsumen untuk membeli barang dagangannya.
Pemerintah juga tidak tinggal diam untuk memfasilitasi pelaku UMKM mulai dari memberikan bantuan tunai kepada pelaku UMKM sebesar Rp 2.400.000 per Pelaku UMKMnya. Tercatat ada sebanyak 6.430 orang yang mendapat bantuan tunai umkm yang berada di Kabupaten Sumbawa Barat (Dinas perdagangan dan koperasi kabupaten Sumbawa Barat). Hal tersebut diluncurkan pemerintah guna membantu masyarakat yang memiliki usaha mikro agar tetap bertahan di masa pandemi. Kln