Neymar menangis di lapangan saat Santos mengalami kekalahan telak 6-0 di kandang dari Vasco da Gama – kekalahan terberat dalam karirnya.
Kekalahan tersebut menandai pertama kalinya Santos kebobolan enam gol di kandang sendiri dalam pertandingan Serie A Brasil, membuat juara delapan kali itu hanya berjarak dua poin di atas zona degradasi. Hasil ini juga membuat pelatih Cleber Xavier kehilangan pekerjaannya, dan klub mengumumkan pemecatannya hanya beberapa jam setelah pertandingan.
Kemenangan Vasco, yang pertama dalam enam pertandingan liga dan terbesar dalam 17 tahun, disorot oleh mantan penyerang Liverpool dan Aston Villa Philippe Coutinho yang mencetak dua gol.
Berbicara usai pertandingan, Neymar tak bisa menahan rasa frustrasinya.
“Aku malu,” katanya. “Saya benar-benar kecewa dengan penampilan kami. Followers berhak protes, tentu saja tanpa menggunakan kekerasan. Tapi kalau mau makian dan hinaan, mereka berhak.”
Mengenai keluarnya emosinya dari lapangan, Neymar menambahkan: “Saya belum pernah mengalami hal ini dalam hidup saya. Air mata itu berasal dari kemarahan, dari segalanya. Sayangnya, saya tidak dapat membantu dengan segala cara.”
Santos terdegradasi untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka pada tahun 2023 sebelum bangkit kembali ke papan atas musim lalu. Neymar, yang merupakan lulusan akademi klub sebelum berangkat ke Barcelona pada tahun 2013, kembali dengan kontrak jangka pendek pada bulan Januari dan sejak itu telah menyumbangkan enam gol dan tiga help dari 21 penampilan di semua kompetisi.
Merefleksikan kekalahannya, Neymar berkata: “Sungguh memalukan bermain seperti itu dengan mengenakan seragam Santos. Setiap orang harus meletakkan kepala mereka di atas bantal dan memikirkan apa yang ingin mereka lakukan.”











