Bagi masyarakat Indonesia yang sering bepergian menggunakan moda transportasi kereta api, keluhan mengenai kursi ekonomi dengan sandaran tegak 90 derajat—yang kerap dijuluki “kursi penyiksa tulang punggung”—tampaknya akan segera menjadi cerita lama. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI terus melakukan inovasi besar-besaran untuk meningkatkan kenyamanan penumpang kelas ekonomi agar setara dengan standar layanan yang lebih manusiawi dan modern.
VP Public Relations KAI, Joni Martinus, baru-baru ini membeberkan daftar kereta api (KA) kelas ekonomi yang telah mengalami peremajaan. Kini, sejumlah rangkaian kereta telah menggunakan kursi tipe premium, new image, atau berbahan stainless steel. Langkah ini diambil agar calon penumpang dapat lebih selektif memilih armada yang sesuai dengan kebutuhan kenyamanan mereka, tanpa harus khawatir “sakit pinggang” selama perjalanan jauh.
Peremajaan Armada: Selamat Tinggal Kursi 90 Derajat
Perbedaan paling mencolok dari peremajaan ini adalah hilangnya model kursi tegak menyiku yang selama ini menjadi momok bagi penumpang jarak jauh. Kursi ekonomi premium yang baru kini didesain menyerupai kursi kelas eksekutif. Penumpang bisa mengatur ketegakan sandaran (reclining) dan menikmati ruang kaki yang lebih lega.
Joni menjelaskan bahwa proses peremajaan ini dilakukan secara bertahap namun pasti. “KAI telah mengganti kursi pada 96 kereta ekonomi menjadi kursi ekonomi premium. Pada tahun 2020 kami mengganti 4 kereta, tahun 2021 sebanyak 14 kereta, dan lonjakan signifikan terjadi di tahun 2022 dengan penggantian 78 kereta,” ungkap Joni.
Komitmen ini terus berlanjut di tahun ini sebagai respons langsung terhadap aspirasi pelanggan yang menginginkan pengalaman perjalanan yang lebih rileks dan nyaman.
Fasilitas yang Semakin Manusiawi
Tak hanya soal bentuk kursi, kapasitas gerbong pun disesuaikan demi kenyamanan. Jika kereta ekonomi reguler bisa menampung hingga 106 penumpang dengan formasi kursi yang padat, kereta ekonomi premium dipangkas kapasitasnya menjadi hanya 80 kursi. Hal ini otomatis memberikan ruang gerak yang lebih luas bagi setiap penumpang. Bandingkan dengan kelas eksekutif yang berisi 50 kursi, maka kelas ekonomi premium ini menjadi opsi tengah yang sangat menarik.
Peningkatan fasilitas ini juga mencakup aspek sanitasi yang sempat viral di media sosial. Beberapa waktu lalu, warganet sempat dihebohkan dengan video toilet kereta lawas yang membuang limbah langsung ke rel. Menanggapi hal tersebut, KAI memastikan bahwa armada-armada modern telah dilengkapi toilet ramah lingkungan dan bersih, sesuai dengan standar tarif dan pelayanan yang berlaku.
“KAI terus berusaha meningkatkan pelayanan dengan berbagai fasilitas terbarunya. Okupansi bagi semua kelas kereta jarak jauh kini ditargetkan 100 persen, yang artinya semua penumpang duduk nyaman dan tidak ada lagi yang berdiri,” tambah Joni.
Daftar Kereta Ekonomi dengan Fasilitas Premium
Bagi Anda yang merencanakan perjalanan dalam waktu dekat dan ingin memastikan mendapatkan fasilitas kursi premium, berikut adalah daftar KA yang sudah beroperasi dengan armada New Image atau Stainless Steel:
-
Jalur Selatan & Tengah: Argo Parahyangan, Lodaya, Mutiara Selatan, Fajar/Senja Utama Solo, Fajar/Senja Utama Yogya, Mataram, Bogowonto, Gajahwong, Malabar, Wijayakusuma, Sawunggalih, Jaka Tingkir.
-
Jalur Utara: Argo Cheribon, Tawang Jaya Premium, Kertajaya, Jayakarta, Menoreh, Blora Jaya, Ambarawa Ekspress.
-
Lainnya: Sancaka, Joglosemarketo, Kamandaka, Kaligung, Pangrango, Mutiara Timur, Kutojaya Utara, Kartanegara, Malioboro Ekspres.
Menilik Tren Kereta Global: Inspirasi bagi Pelancong Indonesia
Semangat perbaikan layanan kereta api yang dilakukan KAI ini sejalan dengan tren global, di mana moda transportasi berbasis rel kembali menjadi primadona. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi wisatawan Indonesia yang tidak hanya gemar bepergian di dalam negeri, tetapi juga merencanakan liburan ke luar negeri, khususnya Eropa.
Sebagai referensi bagi pelancong Indonesia yang ingin menjajal sensasi “naik kereta rasa hotel”, layanan kereta tidur (sleeper train) legendaris rute Paris-Berlin dijadwalkan akan beroperasi kembali pada tahun 2026. Ini bisa menjadi alternatif menarik dibanding pesawat terbang bagi Anda yang ingin menjelajahi dua ibu kota ikonik Eropa tersebut dalam satu rangkaian perjalanan.
Layanan ini menawarkan pengalaman melintasi jalur sepanjang 540 mil yang efisien dan ramah lingkungan. Penumpang bisa berangkat dari Paris di malam hari setelah puas berbelanja atau berfoto di Menara Eiffel, tidur nyenyak di kabin pribadi yang nyaman, dan bangun di pagi hari di Berlin dalam kondisi segar untuk langsung menikmati seni di Tembok Berlin atau Gerbang Brandenburg.
Konektivitas Tanpa Batas
Sama seperti KA jarak jauh di Indonesia yang menyuguhkan pemandangan sawah dan pegunungan, rute Eropa ini menawarkan panorama pedesaan Belgia dan Prancis Utara yang memukau. Bahkan, kereta ini memungkinkan penumpang untuk singgah sejenak di Brussels, Belgia. Ini memberikan kesempatan bagi wisatawan Indonesia untuk sekadar mencicipi cokelat Belgia atau berfoto di Grand Place sebelum melanjutkan perjalanan ke Jerman.
Kebangkitan kereta tidur di Eropa dan peningkatan kualitas kereta ekonomi di Indonesia menunjukkan satu benang merah: masyarakat modern kini menuntut perjalanan yang tidak hanya cepat, tetapi juga nyaman, bebas stres, dan berkelanjutan.
Dengan target mengangkut 45,5 juta penumpang pada tahun 2023, PT KAI optimis bahwa perbaikan fasilitas domestik ini akan membuat masyarakat Indonesia semakin mencintai kereta api, setara dengan antusiasme turis global menikmati layanan kereta kelas dunia.