“Besok lounching lomba TPS Sehat”
LensaNTB, (Sumbawa Barat) — Komisi Pemilihan Umum dan Kepolisian Resor Sumbawa Barat akan menyelenggarakan lomba TPS Maras pada hari pencoblosan, Rabu (9/12) mendatang.
Lomba tersebut sengaja diselenggarakan guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak suara. Tak tanggung-tanggung, hadiah yang disiapkan untuk pemenang, Juara I diberikan piagam penghargaan, piala dan uang pembinaan sebesar Rp 5 juta. Posisi runner-up senilai Rp 3 juta yang diikuti oleh piagam dan piala. Begitu juga dengan juara III dengan piagam, piala dan uang pembinaan senilai Rp 2 juta.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Sumbawa Barat, AKBP Herman Suriyono S.IK saat sambutannya pada kegiatan silaturahmi Kabid Humas Polda NTB, Kombespol Artanto S.IK dan Forkopimda Sumbawa Barat, Jum’at (20/11) siang tadi di Aula Kedai Sawah.
Pada kesempatan tersebut, Kapolres menyampaikan beberapa indikator perlombaan. Penilaian pertama ialah protokol kesehatan. Artinya, teman-teman menyediakan sarana cuci tangan, mewajibkan setiap pemilih menggunakan masker, jaga jarak dan hindari kontak fisik. Penilaian kedua ialah, TPS aman. Tafsirannya kondusif, rapi dan bersih. Ketiga, kreatifitas petugas KPPS dalam menghias TPS dengan mengedepankan nilai kearifan lokal.
Lebih jauh Kapolres, bahwa pihaknya sengaja mengambil kata MARAS karena ingin menggambarkan kata maras itu sendiri yang menurut bahasa Sumbawa yaitu seru, semarak dan menggembirakan. Tetapi, maras dalam lomba ini ialah M, mandiri. A, akuntabel, R, rasional, A, aman dan S, sukses dan sehat.
“Penilaian utama dalam lomba ini ialah protokol kesehatan karena kita masih berjibaku dengan Covid -19,” bebernya.
Lepas dari itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk menjaga kondusifitas daerah dan jika ditemukan informasi yang menyesatkan, lapor ke polisi untuk selanjunya di respon.
“Pesta demokrasi ini cukup sensitif. Untuk itu jangan lakukan tindakan yang rawan dan peka agar tidak menyulutkan emosi kubu lain,” ujarnya.
Alhamduillah, tanah Pariri Lema Bariri, tegasnya tidak masuk dalam zona Indeks Potensi Kerawanan (IPK) pada pesta demokrasi Pilkada 2020 ini.
“Ini berkat kerjasama kita semua seluruh element masyarakat,” pungkasnya. (joaO)