LensaNTB.com, (Sumbawa Barat) — Dalam rangka mendukung proses belajar mengajar-rusaknya bangunan sejumlah sekolah pasca gempa, pembangunan Ruang Kelas Belajar Sementara (RKBS) terus dikebut.
Prihal tersebut dilontarkan oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) pada Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga (Dikpora), Agus S. Pd pada media LensaNTB.com, Kamis (15/11/2018) pagi tadi diruang kerjanya.
Agus mengatakan, sejauh ini lebih dari 16 lokal RKBS dibangun oleh Pemerintah dan tersebar di beberapa Kecamatan berdampak seperti Poto Tano, Brang Rea hingga Seteluk.
Dikebutnya pengerjaan RKBS, agar proses belajar mengajar tidak terganggu terutama memasuki musim hujan. Nah, dibawah bangunan bersifat sementara itu, sambung Agus, pihaknya meminta guru atau tenaga pendidik dan pengajar tiap sekolah untuk berinovasi menciptakan suasana belajar yang nyaman, atraktif dan menarik agar siswa tetap bersemangat menerima pelajaran.
“Semoga ini menjadi attensi teman-teman guru,” ujarnya.
Agus menerangkan, tidak bisa dipungkiri, ketika memasuki pukul 10.00-11.15 Wib, siswa mulai gerah karena kepanasan diruangan. Artinya, iklim seperti itu berpengaruh pada psikologis siswa.
“Ini menjadi tantangan buat para guru di sekolah,” imbuh Agus.
Disinggung mengenai jumlah anggaran untuk percepatan rehabilitasi dan konstruksi bangunan sekolah pasca gempa, Kabid Dikdas menjawab, ada pembangunan yang ditanggung Kementrian PUPR, Kementrian Dikbud RI dan intervensi APBD KSB. Dari Kemendikbud, anggaran yang diperbantukan untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) kurang lebih Rp 11,1 milyar dan SMP/MTs sebesar 1,6 milyar dan penggunaannya secars swakelola. Dari APBD KSB mengalokasi untuk itu sebesar Rp 6,2 milyar rupiah.
“Kalau bangunan sekolah yang ditanggung Kementrian PUPR, menargetkan Februari 2019 mendatang, semuanya rampung,” pungkas Agus.
Reporter : Joni Ade Pratama
Editor : Tim