Perusahaan asal Malaysia, Bumi Armada, memperluas portofolio lepas pantainya di Indonesia melalui kontrak bagi hasil (Production Sharing Contract/PSC) baru untuk wilayah kerja Kojo yang terletak di Selat Makassar, di antara Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.
Kesepakatan ini diteken bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, yang memberikan Bumi Armada kepemilikan penuh (100%) atas wilayah kerja seluas 8.473 kilometer persegi. Wilayah ini diperkirakan memiliki cadangan sumber daya sebesar 90,2 juta barel minyak dan 2,1 triliun kaki kubik gas.
Dalam keterbukaan informasi di bursa saham, Bumi Armada mengungkapkan bahwa pihaknya berencana untuk melakukan akuisisi data seismik baru sebanyak 20 titik. Data ini akan digabungkan dengan informasi bawah permukaan yang sudah ada untuk mengevaluasi potensi pengembangan wilayah tersebut.
Kojo PSC menjadi proyek kedua Bumi Armada di Indonesia setelah sebelumnya perusahaan mendapatkan hak atas blok eksplorasi lepas pantai Akia di Cekungan Tarakan pada September 2023. Dalam proyek Akia, entitas Armada Akia bertindak sebagai operator dengan kepemilikan 51% saham partisipasi, sedangkan Pexco Tarakan memegang 49% sisanya.
Perusahaan menegaskan bahwa pengelolaan PSC Kojo sejalan dengan strategi Bumi Armada dalam mengembangkan temuan minyak dan gas menggunakan unit produksi terapung, penyimpanan, dan pembongkaran (Floating Production, Storage and Offloading/FPSO). Selain itu, perusahaan mempertimbangkan penggunaan fasilitas gas alam cair terapung (Floating LNG) atau pembangunan jaringan pipa sebagai solusi infrastruktur pendukung produksi.