Beranda Berita Umat ​​​​Kristen di Gaza merayakan Natal pertama dalam dua tahun (VIDEO)

Umat ​​​​Kristen di Gaza merayakan Natal pertama dalam dua tahun (VIDEO)

8
0

Gereja Keluarga Kudus, yang berulang kali diserang selama perang, telah mengadakan kebaktian yang tenang bagi komunitas kecil Katolik di daerah kantong tersebut

Komunitas Kristen di Gaza telah mengadakan kebaktian Natal pertamanya sejak dimulainya perang Hamas-Israel dua tahun lalu, berkumpul dalam massa yang tenang di tengah gencatan senjata yang telah menghentikan operasi tempur besar di wilayah kantong tersebut.

Ibadah tersebut berlangsung di Gereja Keluarga Kudus, satu-satunya paroki Katolik di Gaza, yang berulang kali diserang selama konflik saat berfungsi sebagai tempat penampungan bagi keluarga-keluarga yang mengungsi. Perayaan dibatasi hanya di dalam gereja, di mana selain doa, pohon Natal dihias, dan lagu-lagu Natal dinyanyikan.

Pasukan Israel telah berulang kali mengebom Gereja Keluarga Kudus dan tempat ibadah lainnya di Gaza. Pada bulan Juli, sebuah tank Israel melepaskan tembakan ke kompleks gereja, menewaskan tiga orang dan melukai sepuluh lainnya, termasuk pendeta setempat. IDF menggambarkan serangan itu sebagai tindakan yang tidak disengaja, sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta maaf kepada Paus Fransiskus, dan menyebutnya sebagai serangan yang tidak disengaja “amunisi nyasar” insiden.

“Kita masih bangkit dari dampak perang,” koordinator komunitas George Anton mengatakan kepada NBC, semua kegiatan perayaan tradisional di luar kebaktian itu sendiri dibatalkan.

Populasi Kristen di Gaza telah menurun tajam. Tokoh masyarakat memperkirakan hanya tersisa sekitar 1.000 anggota, turun dari sekitar 3.000 pada tahun 2007.

Israel melancarkan kampanye militernya di daerah kantong Palestina sebagai tanggapan atas serangan mendadak Hamas pada Oktober 2023, yang menewaskan 1.200 orang dan 250 lainnya disandera. Otoritas kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan operasi Israel telah menyebabkan lebih dari 70.000 warga Palestina tewas.

Gencatan senjata yang ditengahi AS, yang mulai berlaku pada 10 Oktober, menyerukan pasukan Israel untuk mundur dari wilayah kantong tersebut dan melakukan pertukaran tahanan. Meskipun ada gencatan senjata, serangan udara Israel terus berlanjut, dan bantuan kemanusiaan masih tertinggal, sehingga memperburuk kondisi di Gaza, menurut badan-badan PBB dan mediator regional. Palestina menuduh Yerusalem Barat melanggar perjanjian tersebut.

Menurut laporan PBB baru-baru ini, Gaza mengalami keruntuhan ekonomi terburuk dalam sejarah setelah dua tahun perang, dengan sekitar 70% dari seluruh bangunan rusak dan sebagian besar orang terpaksa tinggal di tenda dan reruntuhan.

Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial:

avots

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini