Di pelabuhan Al-Arish, Mesir yang ramai, sebuah kapal yang dirancang ulang berfungsi sebagai mercusuar untuk bertahan hidup. Rumah Sakit Terapung UEA yang menjadi landasan Operasi Gallant Knight 3 baru saja menerima angkatan kelima ahli medis dari Indonesia. Kelompok dokter dan perawat baru ini tidak hanya menambah jumlah; mereka membawa keterampilan khusus di bidang ortopedi, bedah umum, anestesi, penyakit dalam, dan radiologi.
UEA Operasi Gallant Knight 3
Uni Emirat Arab (UEA) telah meluncurkan salah satu misi kemanusiaan terpentingnya dalam beberapa tahun terakhir, Operasi Gallant Knight 3, untuk memberikan bantuan medis dan harapan bagi warga Palestina yang terluka dalam konflik Gaza. Inti dari inisiatif ini adalah rumah sakit terapung luar biasa yang terletak di lepas pantai Mesir di Al-Arish, tempat tim medis Uni Emirat Arab dan Indonesia bekerja sama untuk merawat pasien yang dievakuasi dari Jalur Gaza. Misi ini mencerminkan komitmen mendalam UEA terhadap bantuan kemanusiaan di bawah kepemimpinan Yang Mulia Syeikh Muhammad bin Zayed Al Nahyan dan menyoroti kerja sama internasional yang kuat, khususnya dengan Indonesia, untuk menyediakan perawatan medis tingkat lanjut dalam lingkungan krisis yang sangat menantang.
Rumah sakit terapung UEA di Al-Arish
Rumah sakit terapung UEA mulai beroperasi pada 23 Februari 2024, sebagai bagian inti dari Operasi Gallant Knight 3, tepatnya untuk memenuhi kebutuhan medis mendesak para pasien yang datang dari Gaza yang dilanda perang. Ini lebih dari sekedar klinik sementara, ini adalah fasilitas medis lengkap di laut.Pusat kesehatan terapung ini menawarkan:
- 100 tempat tidur untuk pasien dan 100 untuk pendamping
- Ruang operasi dan unit perawatan intensif
- Bagian Radiologi dan Laboratorium
- Pelayanan fisioterapi dan rehabilitasi
Sejak pembukaannya, tim rumah sakit telah melakukan lebih dari 5.200 prosedur pembedahan, memberikan lebih dari 6.500 sesi fisioterapi, dan memasang 26 kaki palsu, semuanya bertujuan untuk membantu pasien pulih dan mendapatkan kembali mobilitasnya.Fasilitas ini juga memberikan dukungan sosial dan psikologis, termasuk program untuk anak-anak dan kegiatan rekreasi, yang menunjukkan bahwa perawatan lebih dari sekedar penyembuhan fisik namun juga memulihkan kepercayaan diri dan harapan.
Indonesia bergabung dengan UEA
Perkembangan besar dalam upaya kemanusiaan ini adalah kedatangan gelombang kelima tenaga medis profesional Indonesia ke rumah sakit terapung. Tim ini menghadirkan dokter spesialis ortopedi, bedah, anestesi, penyakit dalam, dan radiologi. Bekerja sama dengan rekan-rekan mereka di Emirat, mereka memperluas jangkauan perawatan khusus yang tersedia bagi pasien dan memperkuat kemampuan rumah sakit untuk menangani kasus medis yang kompleks dan kritis.Kehadiran mereka menggarisbawahi kerja sama yang kuat antara UEA dan Indonesia, dan menggambarkan bagaimana bantuan kemanusiaan dapat menjadi platform solidaritas world dan aksi bersama dalam menghadapi penderitaan. Hal ini juga mencerminkan komitmen bersama kedua negara untuk meringankan kesulitan yang dihadapi rakyat Palestina.
Ribuan warga Gaza dirawat
Operasi Gallant Knight 3 telah memberikan dampak nyata sejak diluncurkan. Rumah sakit terapung ini sendiri telah menyediakan lebih dari 12.000 layanan medis kepada warga Palestina yang terluka dan orang lain yang terkena dampak konflik, sebuah bukti kecepatan operasional dan dedikasinya yang tinggi. Di seluruh inisiatif yang lebih luas, UEA telah membantu merawat puluhan ribu pasien di Gaza, menjadikannya salah satu kontributor paling signifikan dalam upaya bantuan medis di wilayah tersebut. Pada tahun 2025 saja, upaya kemanusiaan UEA, termasuk rumah sakit lapangan, klinik terapung, evakuasi medis, dan pengiriman bantuan, telah membantu lebih dari 75.000 pasien sebagai bagian dari kampanye bantuannya di Gaza.Selain perawatan medis, UEA telah mengirimkan ribuan konvoi bantuan, pasokan medis, makanan, dan kebutuhan pokok ke Gaza melalui darat, udara, dan laut dalam operasi kemanusiaan yang sama.Operasi Gallant Knight 3 merupakan simbol bagaimana UEA menggunakan sumber daya dan kepemimpinannya untuk memberikan perawatan medis kelas dunia kepada orang-orang yang sangat membutuhkan. Kehadiran rumah sakit terapung di lepas pantai Al-Arish adalah contoh kuat dari penyampaian bantuan kemanusiaan yang inovatif, yang menggabungkan strategi maritim dengan perawatan garis depan. Kerjasama dengan tim medis Indonesia menambah dimensi internasional yang lebih dalam, menunjukkan bahwa misi bantuan dapat membangun kemitraan yang memperkuat dampak medis dan solidaritas world. Bersama-sama, tim dari UEA dan Indonesia memberikan kesempatan baru bagi banyak warga Gaza untuk hidup dan pulih, satu demi satu pasien.












