BARUAnda sekarang dapat mendengarkan artikel Fox Information!
Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard mengeluarkan peringatan tentang tersangka teroris di Amerika Serikat, menyalahkan pemerintahan Biden atas apa yang disebutnya sebagai “ancaman langsung” terhadap kehidupan rakyat Amerika.
Pusat Kontra Terorisme Nasional mengatakan sekitar 18.000 orang yang diketahui atau diduga teroris diizinkan masuk ke negara tersebut di bawah pemerintahan sebelumnya. Gabbard mengatakan kekhawatiran terbesarnya mengenai gelombang pengungsi ini adalah “masih banyak lagi pengungsi yang belum kita sadari.”
“Pemerintahan Biden tidak menjalankan tanggung jawab pemeriksaan mereka dengan serius,” kata Gabbard pada acara “Saturday in America.”
GABBARD MENGEJUTKAN DEMOKRAT BENNIE THOMPSON KARENA MENYEBUT PENEMBAKAN NASIONAL SEBAGAI ‘Kecelakaan Yang Malang’
Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard mendengarkan Presiden Donald Trump berbicara dalam rapat Kabinet di Ruang Kabinet Gedung Putih di Washington, DC, pada 2 Desember. (Andrew Caballero-Reynolds/AFP melalui Getty Photos)
Pemerintahan Trump sering mengkritik kebijakan imigrasi dan proses pemeriksaan tim Biden. Selama masa jabatan keduanya, Trump meluncurkan tindakan keras secara nasional terhadap imigrasi ilegal.
BONDI MENGGAMBARKAN GAWA NASIONAL YANG TERLUKA SEBAGAI ‘KEAJAIBAN’, BERKATA ‘DIA MAMPU MEMBUKA KEDUA MATA’
Dari perkiraan 18.000 orang yang diketahui atau diduga teroris, Gabbard mengatakan 2.000 adalah warga negara Afghanistan yang masuk setelah penarikan AS dari Afghanistan pada tahun 2021. Lebih dari 100.000 warga Afghanistan dievakuasi ketika Amerika Serikat meninggalkan Afghanistan, dan banyak anggota Kongres mengatakan kecepatan evakuasi menyebabkan pemeriksaan yang tidak lengkap.
Fox Information Digital menghubungi mantan Presiden Biden untuk memberikan komentar.

Loadmaster dan pilot Angkatan Udara AS yang ditugaskan di Skuadron Pengangkutan Udara Ekspedisi ke-816 memuat penumpang di atas C-17 Globemaster III Angkatan Udara AS untuk mendukung evakuasi Afghanistan di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul pada 24 Agustus 2021. (Angkatan Udara AS/Sersan Utama Donald R. Allen/Handout by way of Reuters/File Foto)
Gabbard mengatakan para pengungkap fakta (whistleblower) telah melapor dan merupakan bagian dari proses pemeriksaan setelah penarikan tersebut dan mengatakan kepadanya bahwa mereka diperintahkan untuk mempercepat proses pemeriksaan sehingga para migran dapat memasuki negara tersebut selama arus masuk migran yang sangat besar dan cepat.
SEN TOM COTTON: DUDAYA SERANGAN AFGHAN TERHADAP PENJAGA DAPAT DIcegah. KITA HARUS MELAKUKAN LEBIH BAIK DI LANGKAH LAGI
“Mereka [whistleblowers] mereka diberitahu, ‘Cepatlah, jangan lakukan pemeriksaan menyeluruh seperti yang biasa Anda lakukan karena kita harus segera mengirim orang-orang ini ke Amerika Serikat,'” kata Gabbard.
Dia menyebut situasi ini “menghancurkan” dan mengatakan hal itu telah menimbulkan konsekuensi nyata.

Tulsi Gabbard, Direktur Intelijen Nasional, saat rapat Kabinet di Gedung Putih di Washington, DC, pada 8 Juli. (Aaron Schwartz/CNP/Bloomberg melalui Getty Photos)
KLIK DI SINI UNTUK MENGUNDUH APLIKASI FOX NEWS
“Apa yang kita lihat saat ini adalah akibat yang nyata dimana kita mempunyai ancaman langsung terhadap kehidupan rakyat Amerika, dan kita mempunyai tragedi seperti yang kita alami pada hari Thanksgiving dengan penembakan tersebut,” kata Gabbard.
Sehari sebelum Thanksgiving, dua tentara Garda Nasional ditembak – satu terbunuh, dan yang lainnya terus berjuang untuk hidupnya. Tersangka penembak adalah warga negara Afghanistan.













