Dalam momen yang langka dan mengharukan, Sheikh Hamdan bin Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Putra Mahkota Dubai, menghabiskan waktu berkualitas bersama anak-anaknya, Sheikha dan Rashid, di pengalaman warisan gurun pasir Kamp Ghamran di Dubai. Kunjungan tersebut membawa kegembiraan bagi banyak orang di dunia maya ketika ayah kerajaan dan anak-anaknya terlibat dalam kegiatan tradisional Emirat dan semangat gurun pasir. Kamp ini dirancang sebagai zona bebas teknologi di mana keluarga dapat terhubung kembali dengan kehidupan sederhana, keterampilan warisan, dan nilai-nilai budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi, sesuatu yang disoroti oleh Sheikh Hamdan sebagai hal yang penting untuk melestarikan identitas Emirat.
Kunjungan keluarga Syekh Hamdan ke Kamp Ghamran
Suasana Perkemahan Ghamran menawarkan cita rasa asli kehidupan Badui. Fokusnya adalah pada pengalaman langsung yang mengingatkan generasi muda dan tua akan keterampilan tradisional yang pernah menjadi pusat kehidupan di Semenanjung Arab. Dalam kunjungan tersebut, anak-anak dan orang dewasa berpartisipasi dalam perburuan elang, penanganan unta, dan pemanenan pohon palem.Kegiatan kamp ini dimaksudkan untuk mempererat ikatan kekeluargaan sekaligus memberikan pembelajaran dalam kerja tim dan ketahanan. Peserta didorong untuk belajar tanpa ponsel pintar atau layar digital, sehingga memungkinkan interaksi mendalam dengan alam dan budaya.Syekh Hamdan sendiri menegaskan, pengalaman seperti ini membantu menanamkan nilai-nilai budaya lebih dalam dalam ingatan anak dan orang tuanya.
Pemimpin yang menghargai warisan
Kunjungan ini mencerminkan inisiatif yang lebih luas dari Syekh Hamdan untuk menghidupkan kembali dan merayakan tradisi Emirat di period trendy. Program Kamp Ghamran diluncurkan untuk memberikan keluarga, terutama ayah dan anak laki-laki, kesempatan untuk menjalin ikatan dan belajar bersama di gurun pasir, yang digambarkan oleh Putra Mahkota sebagai “sekolah pertama para nenek moyang.” Dalam postingan media sosialnya, Syekh Hamdan memamerkan momen-momen dari kamp tersebut, menunjukkan bagaimana kegiatan warisan budaya dapat menyatu dengan kegembiraan dan hubungan kekeluargaan. Pandangan sekilas seperti itu disukai banyak orang, terutama ketika foto anak-anaknya menikmati tradisi lokal beredar secara on-line.Apa yang membuat tamasya ini istimewa bukan hanya kehadiran seorang pemimpin terkemuka dan anak-anaknya, namun pesan yang disampaikan, yaitu tentang menghargai interaksi pribadi, warisan, dan akar identitas Emirat. Saat keluarga-keluarga di UEA menjalani kehidupan trendy yang serba cepat, momen seperti ini mengingatkan masyarakat akan nilai-nilai terdalam yang membentuk komunitas.Kamp Ghamran terus menjadi titik fokus untuk pendidikan gurun pasir, perayaan budaya, dan hubungan keluarga sepanjang musim dingin. Keluarga-keluarga yang berpartisipasi pulang tidak hanya membawa kenangan tetapi juga rasa memiliki dan kebanggaan yang lebih kuat terhadap warisan mereka.











