Presiden AS Donald Trump sekali lagi, seperti yang ke-100 kalinya, mengklaim bahwa ia telah menghentikan konflik militer antara India dan Pakistan awal tahun ini.Dalam sebuah video yang menjadi viral, Trump terdengar mengomel melalui mikrofon kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang tidak memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian, dan kemudian mengatakan bahwa ia menyelesaikan delapan perang, termasuk India dan Pakistan. “Apakah saya mendapat pujian untuk itu? Tidak, mereka memberi, saya melakukan delapan di antaranya. India. Bagaimana dengan India dan Pakistan? Lalu, saya melakukan delapan di antaranya dan kemudian saya akan memberi tahu Anda sisanya,” kata Trump. Ini bukan pertama kalinya Trump melontarkan klaim seperti itu.Sejak tanggal 10 Mei, ketika Trump mengumumkan di media sosial bahwa India dan Pakistan telah menyetujui gencatan senjata “penuh dan segera” setelah perundingan “malam panjang” yang dimediasi oleh Washington, ia mengulangi lebih dari 60 kali bahwa ia “membantu menyelesaikan” ketegangan antara kedua negara bertetangga tersebut.Namun, India secara konsisten menyatakan bahwa kesepahaman mengenai penghentian permusuhan dengan Pakistan dicapai setelah pembicaraan langsung antara Direktur Jenderal Operasi Militer kedua militer.Perdana Menteri Narendra Modi telah menjelaskan di Parlemen bahwa tidak ada pemimpin negara mana pun yang meminta India menghentikan Operasi Sindoor.Ketegangan meningkat tajam antara India dan Pakistan menyusul serangan teror mematikan pada 22 April di distrik Anantnag, Jammu dan Kashmir. Serangan yang dilakukan oleh teroris yang didukung Pakistan di Pahalgam itu menewaskan 26 orang.India melancarkan Operasi Sindoor pada 7 Mei, menargetkan infrastruktur teror di Pakistan dan Kashmir yang diduduki Pakistan sebagai tanggapan atas serangan Pahalgam yang menewaskan 26 warga sipil.
