Beranda Berita Peringatan bagi para martir Agitasi Assam diresmikan

Peringatan bagi para martir Agitasi Assam diresmikan

39
0

Ketua Menteri Assam Himanta Biswa Sarma memberikan penghormatan kepada mereka yang kehilangan nyawa dalam Gerakan Assam di Swahid Smarak, di Guwahati pada 10 Desember 2025. Foto: X/@himantabiswa by way of ANI.

Ketua Menteri Assam Himanta Biswa Sarma, pada Rabu (10 Desember 2025), meresmikan sebuah peringatan untuk menghormati 860 martir dari agitasi enam tahun yang penuh kekerasan yang bertujuan untuk mengusir “imigran ilegal” dari Negara Bagian tersebut.

Peresmian Swahid Smarak Kshetra di Guwahati bertepatan dengan perayaan Swahid Divas, yang menandai peringatan kematian Khargeswar Talukdar. Dianggap sebagai martir pertama Agitasi Assam, dia meninggal pada 10 Desember 1979.

Ketua Menteri Assam Himanta Biswa Sarma meluncurkan Swahid Smarak Kshetra, di Guwahati pada 10 Desember 2025. Menteri Persatuan Pelabuhan, Perkapalan & Perairan Sarbananda Sonowal, Menteri Assam Atul Bora dan lainnya juga hadir. Foto: X/@himantabiswa via ANI.

Ketua Menteri Assam Himanta Biswa Sarma meluncurkan Swahid Smarak Kshetra, di Guwahati pada 10 Desember 2025. Menteri Persatuan Pelabuhan, Perkapalan & Perairan Sarbananda Sonowal, Menteri Assam Atul Bora dan lainnya juga hadir. Foto: X/@himantabiswa by way of ANI.

Kehebohan yang dimulai pada tahun 1979 ini diakhiri dengan penandatanganan Assam Accord pada tanggal 15 Agustus 1985.

“Merupakan suatu kehormatan seumur hidup untuk mendedikasikan Swahid Smarak Kshetra untuk mengenang keberanian kita yang berjuang demi kebanggaan Aai Asomi (Ibu Assam),” kata Ketua Menteri.

Ia mengatakan Swahid Smarak Kshetra merupakan penghormatan kepada 860 orang yang meninggal karena suatu tujuan.

“Dari menjaga budaya dan warisan kami hingga merebut kembali tanah kami, setiap upaya didedikasikan untuk melindungi harga diri dan hak-hak semua orang di Assam,” katanya.

Ketua Menteri mengatakan pola demografi Assam berubah dengan cepat, dengan “hampir 40%” populasinya adalah mereka yang berasal dari Bangladesh pada suatu waktu.

“Terlepas dari legalitas, Assam terpinggirkan. Budaya kami terpinggirkan di tanah kami sendiri. Perekonomian dengan cepat beralih ke orang-orang yang tidak pernah dikaitkan dengan budaya dan sejarah kami,” kata Sarma.

Meski begitu, ia mengaku melihat secercah harapan dalam semangat kolektif menghadapi tantangan tersebut. “Saya yakin generasi baru kita akan berjuang dan terus berjuang,” ujarnya.

Perdana Menteri Narendra Modi juga mengenang keberanian mereka yang berpartisipasi dalam gerakan Assam.

“…Gerakan ini akan selalu mendapat tempat utama dalam sejarah kami. Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk mewujudkan impian mereka yang berpartisipasi dalam gerakan Assam, khususnya penguatan budaya Assam dan kemajuan negara secara menyeluruh,” tulisnya di X.

Menteri Dalam Negeri Amit Shah juga mengenang pengorbanan yang dilakukan masyarakat Assam selama agitasi.



avots