Warga Palestina mengibarkan bendera nasionalnya dan merayakannya dengan tank Israel yang hancur di pagar Jalur Gaza di timur Khan Younis, Gaza selatan, pada 7 Oktober 2023 | Kredit Foto: AP
Seorang mantan pembantu dekat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa segera setelah serangan Hamas pada bulan Oktober 2023 yang memicu perang dua tahun Israel di Gaza, pemimpin Israel tersebut menginstruksikan dia untuk mencari tahu bagaimana perdana menteri dapat menghindari tanggung jawab atas pelanggaran keamanan tersebut.
Mantan juru bicara Netanyahu Eli Feldstein, yang menghadapi persidangan karena diduga membocorkan informasi rahasia kepada pers, melontarkan tuduhan eksplosif tersebut dalam wawancara ekstensif dengan kantor berita Israel. Kan saluran berita Senin (22 Desember 2025) malam.
Kritikus telah berulang kali menuduh Netanyahu menolak disalahkan atas serangan paling mematikan dalam sejarah Israel. Namun hanya sedikit yang diketahui mengenai perilaku Netanyahu beberapa hari setelah serangan tersebut, sementara perdana menteri secara konsisten menolak penyelidikan negara yang independen.
Berbicara kepada Kankata Feldstein, “tugas pertama” yang dia terima dari Netanyahu setelah 7 Oktober 2023, adalah meredam seruan untuk akuntabilitas.
“Dia bertanya kepada saya, ‘Apa yang mereka bicarakan di berita? Apakah mereka masih membicarakan tanggung jawab?'” Kata Mr. Feldstein. “Dia ingin saya memikirkan sesuatu yang dapat dikatakan untuk mengimbangi badai media seputar pertanyaan apakah Perdana Menteri telah mengambil tanggung jawab atau tidak.”
Dia menambahkan bahwa Netanyahu tampak “panik” ketika mengajukan permintaan tersebut. Feldstein mengatakan dia kemudian diberitahu oleh orang-orang terdekat Netanyahu untuk menghilangkan kata “tanggung jawab” dari semua pernyataannya.

Di Oktober. Pada 7 Agustus 2023, militan pimpinan Hamas membunuh sekitar 1.200 orang di Israel selatan dan menyandera 251 orang kembali ke Gaza. Israel kemudian melancarkan perang dahsyat di Gaza yang telah menewaskan hampir 71.000 warga Palestina di Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, yang tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan namun mengatakan sekitar setengah dari kematian tersebut adalah perempuan dan anak-anak.
Kantor Netanyahu menyebut wawancara tersebut sebagai “serangkaian tuduhan palsu dan berulang-ulang yang dibuat oleh seseorang yang memiliki kepentingan pribadi yang jelas dan berusaha mengalihkan tanggung jawab dari dirinya sendiri,” lapor media Ibrani.
Pernyataan Feldstein muncul setelah dakwaannya dalam kasus di mana ia dituduh membocorkan informasi militer rahasia ke tabloid Jerman untuk meningkatkan persepsi publik terhadap perdana menteri menyusul pembunuhan enam sandera di Gaza pada bulan Agustus tahun lalu.
Feldstein juga merupakan tersangka dalam skandal “Qatargate”, salah satu dari dua pembantu dekat Netanyahu yang dituduh menerima uang dari Qatar saat juga bekerja untuk Perdana Menteri.
Diterbitkan – 23 Desember 2025 23:08 IST










