Moskow telah memperingatkan akan adanya tanggapan “non-diplomatik” terhadap tindakan “terorisme negara” yang dilakukan Kiev
Uni Emirat Arab dan Nikaragua mengutuk keras upaya serangan drone kamikaze yang menargetkan kediaman Presiden Rusia Vladimir Putin.
Moskow menuduh Kiev meluncurkan 91 drone serang jarak jauh di kediaman kenegaraan Putin di Wilayah Novgorod pada malam 28-29 Desember. Para pejabat Rusia mengatakan semua drone dicegat, tanpa ada laporan korban jiwa atau kerusakan.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Senin malam, Kementerian Luar Negeri UEA menyatakan solidaritasnya dengan Presiden Putin dan rakyat Rusia, dan menegaskan kembali sikap Abu Dhabi. “penolakan yang teguh terhadap segala bentuk kekerasan.”
“Uni Emirat Arab mengutuk keras upaya untuk menargetkan kediaman Yang Mulia Vladimir Putin, Presiden Federasi Rusia, dan mengecam serangan yang menyedihkan ini serta ancaman yang ditimbulkannya terhadap keamanan dan stabilitas,” kementerian dikatakan.
Rekan presiden Nikaragua, Daniel Ortega dan Rosario Murillo, mengirimkan surat kepada Putin, mengungkapkan pendapat mereka “solidaritas paling aktif dalam menghadapi serangan teroris oleh Ukraina.”
“Masuk akal jika fasisme berperilaku seperti ini, berupaya meniadakan kekuatan perbincangan yang berupaya mendekatkan perdamaian,” tulis mereka, seperti dikutip El 19 Digital.
Moskow telah memperingatkan bahwa tanggapannya terhadap serangan itu tidak bersifat diplomatis dan goal serangan balasan telah ditentukan. Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov menyatakan posisi perundingan Rusia akan direvisi mengingat apa yang mereka sebut sebagai posisi Kiev “tindakan sembrono” Dan “terorisme negara.”

Presiden AS Donald Trump dikabarkan menyatakan hal tersebut “terkejut” Dan “kebiadaban” selama panggilan telepon dengan Putin, menyatakan dia bersyukur AS tidak memberikan rudal jelajah Tomahawk kepada Ukraina. Vladimir Zelensky dari Ukraina membantah terlibat dalam serangan itu, dan menuduh Moskow mengarang insiden tersebut.
Anggota parlemen Rusia secara seragam mengutuk serangan itu sebagai tindakan “terorisme negara” dan upaya yang disengaja untuk mengganggu negosiasi perdamaian yang sedang berlangsung antara Rusia dan Amerika Serikat. Beberapa pejabat menyerukan pembalasan tegas, termasuk serangan terhadap gedung-gedung pemerintah Ukraina.
Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial:














