Bagi kebanyakan orang, lumba-lumba berada dalam kategori psychological yang aman: hewan yang cerdas, suka bermain, mudah bergaul, lebih dikenal karena trik akuarium dan pertemuannya di tepi pantai daripada apa pun yang benar-benar mengancam. Mereka tidak membawa ancaman hiu atau reputasi menakutkan dari predator laut lainnya. Asumsi itulah yang dibongkar oleh sekumpulan rekaman bawah air.
Apa yang tertangkap kamera
Lumba-lumba tersebut, yang dilatih oleh Angkatan Laut AS untuk mencari dan menandai ranjau bawah air, dilengkapi dengan kamera untuk mengamati bagaimana mereka menemukan dan menangkap makanan di perairan terbuka. Hewan-hewan itu tidak dikurung atau dipentaskan. Mereka berenang, mencari, mengejar, dan memberi makan seperti biasanya. Penulis utama tahun 2022 belajar adalah mendiang Sam Ridgway, yang memimpin Program Mamalia Laut Angkatan Laut dan dikenal luas sebagai “bapak pengobatan mamalia laut”. Sebelum kematiannya tiga tahun lalu, Ridgway meninjau rekaman tersebut dan membagikan temuannya, yang menunjukkan lumba-lumba tersebut memakan ratusan ikan di antara mereka, bersama dengan mangsa yang jauh lebih asing, termasuk ular laut berbisa. Audio yang ditangkap selama perburuan mengungkapkan urutan yang tepat. Saat lumba-lumba mencari, mereka mengeluarkan bunyi klik sonar dengan interval 20 hingga 50 milidetik. Saat mangsa berada dalam jangkauan, bunyi klik semakin kencang hingga menjadi dengungan cepat, diikuti oleh apa yang oleh para peneliti digambarkan sebagai jeritan. “Pencarian lumba-lumba dilakukan dengan interval 20 hingga 50 ms,” tulis para peneliti. “Saat mendekati mangsa, interval klik memendek menjadi dengungan terminal dan kemudian memekik. Jeritan adalah semburan klik yang bervariasi dalam durasi, frekuensi puncak, dan amplitudo.” Jeritan itu tidak berhenti setelah mangsanya tertangkap. Mereka melanjutkan saat lumba-lumba menangkap, memanipulasi, dan menelan makanan mereka.
Metode yang mengejutkan para ilmuwan
Selama bertahun-tahun, para ilmuwan berasumsi lumba-lumba menangkap ikan menggunakan teknik yang dikenal sebagai “ram raiding”, menyerang langsung ke arah mangsanya dan menangkapnya. Rekaman GoPro menunjukkan sesuatu yang berbeda. Alih-alih menggigit, lumba-lumba melebarkan tenggorokannya dan melebarkan bibirnya, menciptakan daya isap yang cukup kuat untuk menarik ikan langsung ke dalam mulutnya. Selama pengambilan gambar, bibir mereka melebar hingga memperlihatkan hampir seluruh gigi mereka, sementara tenggorokan tampak menggembung ke luar.
Salah satu mamalia air terlihat ‘mengebor’ ke dasar laut untuk menangkap ikan (US Navy/Nationwide Marine Mammal Basis)
“Ikan terus melarikan diri dari berenang bahkan ketika mereka memasuki mulut lumba-lumba,” kata para peneliti, “namun lumba-lumba tampaknya langsung menghisap ikan tersebut.” Ilusi kelucuan tidak bertahan pada momen-momen ini. Menyaksikan lumba-lumba menyedot ikan dari dasar laut, atau menggali pasir untuk menyiram mangsanya, terbukti sangat meresahkan banyak pemirsa. Yang paling mengejutkan para peneliti adalah betapa santainya seekor lumba-lumba memakan delapan ular laut perut kuning, spesies yang digambarkan oleh Museum Australia sebagai “sangat berbisa” dan “bahkan mungkin beracun jika ditelan”. Setelah menerkam, lumba-lumba itu menyentakkan kepalanya dan mengeluarkan jeritan bernada tinggi. Meski berisiko, ia tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit setelah makan. Ketika klip tersebut beredar secara on-line, reaksinya sangat blak-blakan. Seorang pengguna Reddit menulis: “Lumba-lumba tidak bisa dianggap enteng.” Yang lain menambahkan: “Lumba-lumba yang aneh. Bajingan terbesar kedua di dunia mamalia.” Yang ketiga berkata, ”Segala sesuatu tampak memekik penuh kemenangan ketika mereka menangkap mangsanya.”
Rekaman tersebut tidak menunjukkan kekejaman atau kedengkian. Ini menunjukkan efisiensi, adaptasi dan kontrol. Lumba-lumba tetaplah hewan yang cerdas dan suka bersosialisasi, namun kamera GoPro memperjelas satu hal: di balik kulitnya yang halus dan reputasinya yang bersahabat, terdapat predator yang sangat peka, sangat nyaman melakukan apa yang selalu dilakukannya, baik dilihat manusia atau tidak.











