Beranda Berita Lima tanda penuh harapan bahwa mahasiswa kembali mencari kebenaran

Lima tanda penuh harapan bahwa mahasiswa kembali mencari kebenaran

14
0

BARUAnda sekarang dapat mendengarkan artikel Fox Information!

Akan mudah untuk mengakhiri tahun ini dengan putus asa. Dari kerusuhan kampus hingga ekstremnya ideologi di beberapa universitas paling bergengsi di Amerika, tahun 2025 memberi kita lebih dari cukup untuk berduka. Namun sebagai rektor universitas, dan saat kita mendekati musim Natal ini, masa yang ditandai dengan refleksi, pembaharuan dan harapan, saya yakin kisah pendidikan tinggi tahun ini bukan hanya tentang keruntuhan. Ini juga tentang keyakinan.

Ini adalah tahun ketika para siswa angkat bicara. Orang tua terlibat. Para pemimpin Kristen tetap bertahan. Dan di seluruh negeri, tanda-tanda pembaruan mulai terlihat. Tidak di semua tempat. Tidak sempurna. Namun tidak dapat disangkal.

Saat saya merenungkan pendidikan tinggi tahun ini, saya yakin lima momen ini menandakan bahwa perubahan berarti sedang berlangsung.

1. Pelajar dan negara bagian memperjuangkan keadilan dalam olahraga wanita

Tahun ini merupakan momentum nyata untuk melindungi atletik wanita dari jangkauan ideologi yang berlebihan. Negara-negara mengeluarkan undang-undang untuk menjaga persaingan tetap adil. Atlet pelajar berbicara dengan jelas dan penuh keyakinan. Dan untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, opini publik mulai berubah. Biologi bukanlah kefanatikan. Kebenaran itu penting. Dan ini adalah tahun dimana semakin banyak siswa yang mulai mengatakannya dengan lantang.

SAYA SUDAH MENJADI PRESIDEN KULIAH DAN PENDIDIKAN TINGGI PERLU MENERIMA KEBERAGAMAN KEPERCAYAAN

Agitator anti-Israel membangun perkemahan di kampus Universitas Columbia di New York Metropolis pada Senin, 22 April 2024. (Peter Gerber)

2. Suara-suara Kristen dan konservatif menolak pembatasan berbicara dan menang

Kebebasan berpendapat kembali muncul pada tahun 2025. Dari kelompok mahasiswa yang mendapatkan pengakuan resmi hingga kemenangan hukum di seluruh negeri, pesan yang ingin disampaikan sangatlah jelas. Diskriminasi sudut pandang tidak akan ditoleransi. Sudah terlalu lama mahasiswa Kristen dan konservatif disuruh diam. Tahun ini, banyak yang memilih untuk berbicara dengan berani dan anggun. Dan pengadilan mulai mendukung mereka.

3. Jatuhnya kredibilitas perguruan tinggi elit membuka pintu baru

Skandal-skandal yang terjadi di institusi-institusi papan atas, seperti Harvard, tidak hanya menjadi berita utama. Mereka mengungkap krisis kepercayaan dan kepemimpinan yang lebih dalam. Ketika keluarga-keluarga menyaksikan sekolah-sekolah ini tersandung, banyak yang mulai mencari kebijaksanaan, integritas, dan formasi di tempat lain. Pergeseran itu penting. Ini berarti period gengsi buta pada akhirnya akan memberi jalan bagi period baru pendidikan yang berorientasi pada tujuan.

4. Orang tua mendapatkan kembali suara mereka dalam pendidikan

Di seluruh negeri, para orang tua turun tangan dengan fokus dan tekad yang baru. Baik dengan bersuara di rapat dewan sekolah atau mengevaluasi kembali di mana anak-anak mereka harus bersekolah, keluarga-keluarga menolak ideologi ekstrem. Mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih baik, mencari sekolah yang mencerminkan nilai-nilai mereka, dan mengambil kepemilikan atas formasi akademis generasi berikutnya.

Mahasiswa Hukum Bersemangat Melawan ‘Batalkan Budaya’ Kampus Korosif yang Menyebar ke Seluruh Negeri

5. Kepercayaan masyarakat terhadap pendidikan tinggi sedang retak, dan itu adalah hal yang baik

Tahun ini, kepercayaan masyarakat terhadap pendidikan tinggi mencapai titik terendah dalam sejarah. Ini mungkin terdengar seperti berita buruk, tapi sebenarnya ini mengungkapkan sesuatu yang penuh harapan. Masyarakat tidak menyerah pada pendidikan. Mereka menyerah pada sistem yang rusak. Mereka haus akan model-model yang memprioritaskan kebenaran, karakter, dan komunitas dibandingkan birokrasi dan aktivisme. Hal ini menciptakan ruang bagi universitas-universitas yang berani dan digerakkan oleh misi untuk memimpin.

Sebagai rektor Southeastern College, saya melihat perubahan ini terjadi secara langsung. Kami terus bermitra dengan gereja, keluarga, dan komunitas untuk menawarkan mannequin pendidikan tinggi yang mudah diakses, formatif, dan didasarkan pada kebenaran alkitabiah. Siswa kami tidak dilatih untuk melarikan diri dari dunia. Mereka diperlengkapi untuk memimpin di dalamnya.

KLIK DI SINI UNTUK PENDAPAT BERITA FOX LEBIH LANJUT

Menyongsong tahun 2026, kita harus terus memanfaatkan momentum ini. Ini bukan waktunya untuk mundur. Ini adalah waktu untuk memperbarui. Bagi orang tua, itu berarti memilih sekolah yang lebih mementingkan karakter dibandingkan peringkat. Bagi pelajar, ini berarti mengejar kebenaran daripada popularitas. Dan bagi perguruan tinggi, hal ini berarti menolak menukar kejelasan ethical demi persetujuan budaya.

Yang terpenting, kita harus memimpin dengan harapan, bukan rasa takut. Ketakutan hanya melihat apa yang rusak. Harapan melihat apa yang bisa dipulihkan. Ketakutan menjauh dari saat ini. Harapan masuk ke dalamnya. Sebagai pemimpin Kristen, peran kita bukan untuk mencerminkan kegelisahan budaya namun untuk memberikan teladan ketahanan, iman, dan kegembiraan. Kampus kita harus menjadi tempat di mana kebenaran tidak hanya dilindungi namun juga diberitakan. Dimana siswa tidak hanya dipersiapkan untuk dunia kerja tetapi juga dipanggil ke dalam kehidupan yang bermakna, pelayanan, dan kepemimpinan. Itulah masa depan yang sedang kita bangun, dan tahun ini membuktikan bahwa kita tidak sendirian.

KLIK DI SINI UNTUK MENGUNDUH APLIKASI FOX NEWS

Kebebasan berpendapat kembali muncul pada tahun 2025. Dari kelompok mahasiswa yang mendapatkan pengakuan resmi hingga kemenangan hukum di seluruh negeri, pesan yang ingin disampaikan sangatlah jelas. Diskriminasi sudut pandang tidak akan ditoleransi.

Masih ada pekerjaan yang harus dilakukan. Namun ada juga alasan untuk berharap. Tahun ini menunjukkan kepada kita bahwa masa depan pendidikan tinggi yang lebih baik tidak hanya mungkin terjadi. Ini sudah dimulai.

Saat kita merayakan Natal dan menyambut tahun baru, marilah kita diingatkan bahwa terang bersinar paling terang di tengah kegelapan. Mari kita bangun institusi yang mencerminkan kebenaran tersebut. Ini harus menjadi tempat di mana keberanian dipupuk, iman dihidupi dan harapan lebih dari sekedar perasaan. Itu adalah fondasinya.

KLIK DI SINI UNTUK MEMBACA LEBIH LANJUT DARI KENT INGLE

avots

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini