Beranda Berita Barisan Hijab Bihar: Dokter Wanita Belum Masuk Kerja

Barisan Hijab Bihar: Dokter Wanita Belum Masuk Kerja

15
0

Sebuah video, yang direkam pada acara dimana Ketua Menteri Bihar Nitish Kumar sedang membagikan surat janji temu kepada dokter AYUSH, menunjukkan Pak Kumar menunjuk ke arah jilbab wanita tersebut dan kemudian tiba-tiba menariknya ke bawah. Kredit: Tangkapan layar dari X/@RJDforIndia

Dokter Muslim yang jilbabnya ditarik oleh Ketua Menteri Bihar Nitish Kumar tidak bertugas pada Sabtu (20 Desember 2025) hari terakhir bergabung.

Pada tanggal 15 Desember, saat membagikan surat penunjukan kepada dokter AYUSH yang baru diangkat (Ayurveda, Homeopati, dan Unani), Pak Kumar telah melepas hijab Nusrat Parveen ketika dia mendekat untuk menerima surat penunjukan. Dia adalah mahasiswa pascasarjana di Perguruan Tinggi dan Rumah Sakit Tibbi Pemerintah di Patna.

Menurut temannya, Ibu Parveen seharusnya ikut bertugas hari ini di pusat kesehatan primer di Sabalpur di bawah Patna Sadar setelah melapor ke ahli bedah sipil distrik Avinash Kumar Singh.

“Hari ini (20 Desember) jam 6 sore adalah tanggal terakhir dia ikut tugas, tapi dia tidak datang. Namun, bukan berarti dia tidak bisa ikut nanti. Ada kemungkinan jika departemen kesehatan mengizinkannya ikut. Tidak ada masalah dalam hal itu,” kata Pak Singh. Orang Hindu.

Sejak kejadian tersebut, Rashtriya Janata Dal (RJD) dan beberapa lapisan masyarakat mengkritik tindakan Pak Kumar. Penulis lirik dan penyair Javed Akhtar menuntut permintaan maaf tanpa syarat dari Ketua Menteri.

Namun, ketika ditanya tentang masalah ini, Menteri Persatuan Giriraj Singh menepisnya dan mengatakan bahwa perempuan tersebut “dapat menolak untuk menerima pekerjaan itu atau masuk neraka”.

Insiden tersebut juga mendapat reaksi dari Menteri Kesehatan Jharkhand Irfan Ansari yang menawari Ibu Parveen pekerjaan di pemerintahan dengan gaji bulanan sebesar ₹3 lakh. “Insiden tidak manusiawi dan memalukan yang menimpa dokter perempuan Dr. Nusrat Parveen di Bihar telah mengguncang seluruh negeri. Melepas jilbab bukan hanya penghinaan terhadap satu perempuan, tapi juga terhadap Konstitusi dan kemanusiaan. Di Jharkhand, tidak ada kompromi dalam menghormati anak perempuan dan dokter. Kami akan memberinya gaji bulanan sebesar ₹3 lakh, pekerjaan di pemerintahan, jabatan pilihan, keamanan penuh, dan lingkungan yang terhormat,” katanya.

Tuan Ansari mengecam Ketua Menteri Bihar dan memintanya untuk meminta maaf atas tindakannya.

avots