Rumah Sakit Khusus Apollo, Madurai, berhasil menangani kasus langka dan kompleks di mana gejala pasien yang tidak biasa menyebabkan deteksi dini terhadap kondisi pembuluh darah yang berpotensi deadly.
Berbicara kepada awak media pada hari Senin, para dokter yang dipimpin oleh ahli paru M. Palaniappan mengatakan bahwa seorang pria berusia 50 tahun dari Pudukottai mengalami suara serak yang terus-menerus dan pada awalnya salah didiagnosis di tempat lain sebagai menderita kanker paru-paru. Dia juga menjalani bronkoskopi dengan biopsi, yang hasilnya negatif, dan disarankan untuk melanjutkan dengan biopsi yang dipandu CT, namun dia menolak dan kemudian datang ke Apollo untuk mendapatkan opini kedua.
Para dokter mengatakan, “suara serak sering diabaikan, namun dalam kasus ini, itulah kunci yang mengungkap aneurisma aorta toraks yang serius. Penilaian klinis yang akurat dan pencitraan yang tepat waktu membuat perbedaan. Prognosis dini menyelamatkan pasien ini dari kejadian yang mengancam jiwa. Prognosis dibuat menggunakan CT kontras, yang menunjukkan adanya aneurisma aorta yang menekan saraf laring berulang—saraf yang bertanggung jawab atas suara. Oleh karena itu, pasien segera dirujuk ke Bagian Vaskular dan Ahli bedah endovaskular untuk penanganan aneurisma lebih lanjut.”, kata Dr. Palaniappan.
Ahli bedah vaskular KSVenkata Prasanna mengatakan, “Penanganan ini sedikit rumit dan harus dilakukan dengan revaskularisasi hybrid dan pemasangan stent. Stent, ketika dipasang untuk menutupi aneurisma, juga akan menutupi pembuluh darah yang mensuplai lengan kiri (arteri subklavia kiri). Jadi kami melakukan pengalihan jalur (bypass) dari arteri karotis kiri (pembuluh darah yang mensuplai otak kiri) ke arteri subklavia kiri, dan kemudian stent dipasang melintasi aneurisma untuk memutus aliran ke aneurisma. CT tindak lanjut selama satu bulan memastikan adanya trombosis aneurisma lengkap tanpa kebocoran endovaskular, sehingga menandakan hasil yang sukses. Suara serak pasien terus membaik dengan terapi wicara.”
Chief Working Officer Nikhil Tiwari mengatakan, “Kasus ini menyoroti komitmen kami terhadap presisi, kerja sama tim, dan penerapan teknologi canggih. Koordinasi yang lancar antar departemen memastikan pasien menerima perawatan yang tepat pada waktu yang tepat.” Direktur Gabungan – Layanan Medis, Okay Praveen Rajan mengatakan “Kolaborasi interdisipliner adalah inti dari keunggulan Apollo”.
Diterbitkan – 15 Desember 2025 18:16 WIB












