Beranda Berita UEA termasuk dalam peringkat paspor terkuat di dunia pada tahun 2025, peringkat...

UEA termasuk dalam peringkat paspor terkuat di dunia pada tahun 2025, peringkat ke-7 secara international

45
0

UEA mendapatkan standing kekuatan teratas, menempati posisi ketujuh secara international / Gambar: Google

Paspor Uni Emirat Arab (UEA) telah mengokohkan posisinya sebagai salah satu dokumen perjalanan terkuat di dunia, dengan menempati posisi ke-8 secara international dalam Indeks Paspor Henley (HPI) 2025 yang resmi. Pemeringkatan bergengsi ini, yang disusun oleh Henley & Companions menggunakan knowledge dari Worldwide Air Transport Affiliation (IATA), mengukur kebebasan yang dimiliki warga negara untuk melakukan perjalanan keliling dunia. Pemegang paspor UEA kini dapat menikmati akses bebas visa atau visa on-arrival ke 184 destinasi di seluruh dunia.Pencapaian ini mengukuhkan standing UEA sebagai negara dengan paspor terkuat di seluruh Timur Tengah dan kawasan Teluk, menjadikannya satu-satunya negara di wilayah tersebut yang secara konsisten masuk dalam 10 Besar dunia. UEA berada di peringkat ke-8 dengan negara-negara besar Eropa termasuk Inggris, Kroasia, Estonia, Slovakia, dan Slovenia.

Pada Hari Nasional UEA, Piyush Goyal Mengatakan Aliansi India-UEA Adalah Pola International Untuk Kepercayaan dan Inovasi

Christian H. Kaelin, Ketua Henley & Companions, menekankan hal ini, dengan menyatakan bahwa UEA “berfungsi sebagai mannequin diplomasi yang efektif,” dan menambahkan bahwa keberhasilannya “mencerminkan upaya berdedikasi selama bertahun-tahun untuk menandatangani perjanjian bebas visa timbal balik.”

Lompatan terbesar dalam sejarah

Peringkat elit UEA saat ini bukanlah lompatan yang tiba-tiba, melainkan puncak dari upaya diplomasi intensif selama satu dekade. Sepuluh tahun yang lalu, paspor UEA menduduki peringkat ke-42 secara international, memberikan warga negaranya akses bebas visa hanya ke sekitar 35 negara. Sejak saat itu, negara ini telah mengalami lonjakan yang luar biasa, naik 34 peringkat hingga mencapai posisi ke-8 saat ini. Peningkatan sebesar 34 peringkat ini secara resmi tercatat sebagai peningkatan terbesar yang pernah dialami negara mana pun sejak Indeks Henley mulai memantau tren mobilitas international 20 tahun lalu. Kisah sukses ini secara langsung disebabkan oleh fokus kebijakan luar negeri negara ini, yang didedikasikan untuk menandatangani berbagai perjanjian bebas visa timbal balik di seluruh Eropa, Asia, Amerika, dan Afrika, yang secara efektif membangun jembatan international.

Mengapa baik bagi warga negara?

Peringkat paspor lebih dari sekadar metrik kesombongan; hal ini diterjemahkan ke dalam hasil ekonomi dan sosial secara langsung. Bagi warga negara, akses visa yang lebih luas mengurangi hambatan perjalanan untuk bekerja, pendidikan, dan perjalanan medis. Bagi dunia usaha dan investor, pergerakan lintas batas yang lebih mudah mengurangi biaya transaksi, mempercepat pembuatan kesepakatan, dan meningkatkan daya tarik UEA sebagai kantor pusat regional. Para pembuat kebijakan melihat kekuatan paspor sebagai bagian dari sebuah paket, termasuk Visa Emas 10 tahun dan diplomasi yang ditargetkan, yang mengubah smooth energy menjadi modal masuk, talenta, dan pariwisata. Para pengamat juga mengaitkan peningkatan ini dengan pesatnya perluasan sistem entri digital di UEA dan keringanan visa bilateral yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Akses tanpa visa yang telah disetujui sebelumnya

Meskipun daftar lengkap 184 negara sangat luas, daftar ini mencakup akses di seluruh benua besar. Kebebasan ini meliputi:

  • Seluruh Wilayah Schengen di Eropa: Hal ini memungkinkan perjalanan tanpa batas dan lancar melintasi 27 negara Eropa (seperti Prancis, Jerman, Italia, dan Spanyol) hingga 90 hari dalam jangka waktu 180 hari.
  • Pusat Ekonomi Utama: Akses langsung ke negara-negara utama di Asia, termasuk Jepang, Singapura, Korea Selatan, dan Tiongkok (selama 30 hari).
  • Britania Raya (UK): Masuk bebas visa untuk kunjungan singkat.
  • Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS): Masuk yang disederhanakan atau bebas visa ke beberapa negara bekas Soviet, seperti Rusia, Georgia, dan Kazakhstan.
  • Amerika Latin dan Karibia: Akses luas ke destinasi menarik seperti Brasil, Argentina, Chili, Meksiko, Barbados, dan Dominika.
  • Island Paradises: Masuk tanpa batas ke tempat-tempat liburan seperti Maladewa, Seychelles, dan Mauritius (seringkali dengan visa-on-arrival untuk jangka waktu singkat).

Hal ini tidak hanya terjadi satu kali saja: mobilitas international sedang mengalami perubahan. Peringkat paspor utama yang sudah lama ada (termasuk Amerika Serikat dalam pembaruan Henley baru-baru ini) telah merosot, sementara paspor Asia dan Teluk telah meningkat, sebuah tren yang ditafsirkan oleh para komentator sebagai redistribusi hak istimewa perjalanan yang didasarkan pada perubahan diplomasi dan teknologi (ETA, sistem e-travel).Hasilnya: meningkatnya persaingan antar negara dalam menawarkan kemudahan pergerakan untuk menarik bakat dan modal, dan lebih banyak fokus diplomatik pada kesepakatan visa bilateral. Harapkan pergerakan kebijakan yang lebih cepat, peluncuran ETA yang lebih banyak, dan volatilitas yang berkelanjutan dalam siklus pemeringkatan berita.



avots