Beranda Berita Suriah: Dua tentara AS, satu warga sipil tewas; ISIS melancarkan penyergapan

Suriah: Dua tentara AS, satu warga sipil tewas; ISIS melancarkan penyergapan

61
0

Dua tentara AS dan satu warga sipil Amerika tewas, dan tiga tentara AS lainnya terluka, dalam penyergapan yang dilakukan oleh pria bersenjata ISIS di Suriah tengah pada hari Sabtu, kata Komando Pusat AS.Dalam sebuah postingan di X, CENTCOM, sebuah cabang militer Amerika yang menangani operasi di Timur Tengah, mengatakan bahwa orang Amerika menjadi sasaran selama kunjungan pasukan Amerika di dekat kota bersejarah Palmyra. “Dua anggota militer AS dan satu warga sipil AS tewas, dan tiga anggota militer terluka, akibat penyergapan yang dilakukan oleh seorang pria bersenjata ISIS di Suriah. Pria bersenjata itu terlibat dan terbunuh,” kata pernyataan itu.Serangan tersebut menandai insiden pertama yang menimbulkan korban jiwa di pihak AS di Suriah sejak jatuhnya mantan presiden Suriah Bashar Assad setahun lalu. CENTCOM mengatakan identitas anggota militer yang meninggal akan dirahasiakan selama 24 jam, sejalan dengan kebijakan Departemen Perang, sampai keluarga terdekat mereka diberitahu.Media pemerintah Suriah SANA melaporkan bahwa tembakan dilepaskan ke arah pasukan Suriah dan Amerika, melukai beberapa orang. Korban luka dievakuasi dengan helikopter ke garnisun al-Tanf yang dikelola AS di dekat perbatasan Suriah-Irak-Yordania. SANA mengatakan penyerangnya tewas, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan kepada AP bahwa pihak berwenang mengetahui insiden tersebut tetapi tidak memiliki informasi segera untuk diberikan. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan setidaknya tiga personel keamanan Suriah juga terluka, dan memberikan penjelasan berbeda mengenai identitas penyerang.AS menempatkan ratusan tentara di Suriah timur dan tengah sebagai bagian dari koalisi internasional melawan ISIS. Meskipun kelompok ini dikalahkan secara teritorial pada tahun 2019, PBB memperkirakan kelompok ini masih memiliki antara 5.000 dan 7.000 pejuang yang beroperasi di Suriah dan Irak melalui sel-sel tidur.Pasukan AS yang ditempatkan di lokasi termasuk al-Tanf telah menjadi sasaran di masa lalu. Salah satu serangan paling mematikan terjadi pada tahun 2019 di Manbij, ketika sebuah pemboman menewaskan dua anggota militer AS dan dua warga sipil Amerika saat berpatroli.

avots