Jurnalis Kanada Daniel Bordman mengatakan bahwa pembunuh dua warga India yang ditemukan tewas di Kanada, jika tertangkap, akan dipenjara mungkin hingga tiga tahun sebelum dibiarkan mengamuk di jalanan lagi. Shivank Avasthi, seorang mahasiswa di Universitas Toronto Scarborough, ditembak mati di dekat kampus universitasnya. Konsulat India di Toronto menyatakan kesedihannya atas kematian tersebut dan mengatakan mereka menghubungi keluarga yang ditinggalkan.Tidak ada penangkapan yang dilakukan dalam kasus ini. Dalam insiden terpisah, Himanshi Khurana, seorang wanita India berusia 30 tahun, ditemukan tewas setelah dilaporkan hilang. Polisi mengeluarkan surat perintah penangkapan di seluruh Kanada terhadap Abdul Ghafoori, yang diyakini sebagai pelakunya. Penyelidik mengatakan kasus Himanshi Khurana tampaknya merupakan “kekerasan pasangan intim”.
Kedua insiden tersebut tidak berhubungan “Kedua pembunuhan itu mungkin tidak ada hubungannya karena keduanya terjadi di provinsi yang berbeda, berjarak lebih dari satu hari berkendara. Pembunuhan terbaru di Toronto, kalau kita tahu itu pembunuhan, kita hanya tahu nama korban dan dia ditembak mati. Kita tidak tahu kenapa, siapa dan apa lagi. Polisi mungkin sedang menyelidikinya… Tapi ini polisi Kanada; saya perkirakan sangat tidak kompeten,” kata Bordman.“Jika ini adalah komentar jahat di dunia maya tentang pejabat pemerintah yang bukan orang kulit putih, maka orang tersebut mungkin akan dipenjara selama 50 tahun. Namun ini hanyalah sebuah pembunuhan, jadi hal ini tidak terlalu serius bagi Kepolisian Toronto.
