Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada hari Sabtu mengirim ucapan Tahun Baru kepada Presiden Rusia Vladimir Putin setelah Putin menyampaikan salamnya dengan Kim pada tanggal 20 Desember. Menggambarkan aliansi yang “tak terkalahkan dan kuat”, Kim menyebutkan bahwa kedua negara berbagi “darah, hidup dan mati di parit yang sama,” menggarisbawahi komitmen pasukan Korea Utara yang saat ini mendukung operasi Rusia di Ukraina.“Seiring dengan hari-hari terakhir tahun 2025, hubungan DPRK-Rusia semakin terkonsolidasi menjadi aliansi paling tulus untuk berbagi darah, hidup dan mati di parit yang sama, dan soliditas serta keperkasaan mutlak mereka semakin terpatri jelas di halaman zaman dan sejarah,” ujar Kim dalam suratnya kepada Putin seperti dilansir KCNA.
“Saya pikir aliansi Korea Utara-Rusia saat ini, yang kekuatan dan kekuatan mereka telah dibuktikan secara menyeluruh dalam badai sejarah,” tulis surat itu, “adalah aset bersama yang berharga untuk diteruskan selamanya tidak hanya di period sekarang tetapi juga oleh generasi demi generasi.”Kim Jong Un lebih lanjut menyatakan kebanggaannya atas persahabatan kedua negara dan berjanji untuk meneruskannya.“Saya selalu merasakan kebanggaan yang tak terbatas dalam menciptakan dan menulis sejarah besar hubungan DPRK-Rusia,” bunyi surat Kim, “Keadilan dan kebenaran, kemenangan dan kemuliaan akan selalu mendukung Anda dan Rusia Anda.”Sambutan tersebut datang sebagai tanggapan atas keinginan Rusia yang disampaikan kepada Kim Jong Un, memuji “tingkat kemitraan strategis komprehensif” yang telah dicapai kedua negara.Rusia juga menyatakan minatnya untuk membangun kemitraan strategis yang lebih dalam dengan Korea Utara ketika mereka mengatakan, “Saya berharap kerja sama timbal balik antara kedua negara, termasuk kerja sama antara Partai Rusia Bersatu dan Partai Pekerja Korea, akan terus berkembang, memberikan kemungkinan-kemungkinan baru untuk melaksanakan inisiatif timbal balik dan upaya bersama demi kesejahteraan rakyat kita.”Sebelumnya, pada bulan April, Korea Utara untuk pertama kalinya mengonfirmasi pengiriman pasukan ke Rusia untuk mendukung serangannya terhadap Ukraina yang membantu Rusia mendapatkan kembali kendali atas wilayah yang diduduki Ukraina.
