Pemimpin Kongres P. Chidambaram. | Kredit Foto: PTI
Pemimpin senior Kongres dan mantan Menteri Persatuan P. Chidambaram pada hari Jumat menyebut keputusan pemerintah NDA yang dipimpin BJP dalam mengganti Undang-Undang Jaminan Ketenagakerjaan Pedesaan Nasional Mahatma Gandhi (MGNREGA) dengan Undang-Undang Viksit Bharat -G Ram G sebagai tindakan yang merugikan.
Pemerintahan NDA telah “mengubur” MGNREGA yang dibawa oleh pemerintahan Aliansi Progresif Bersatu yang dipimpin Kongres sebelumnya, yang menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan lapangan kerja pedesaan secara nasional, kata Chidambaram.
Berbicara kepada wartawan di Pudukottai, dia mengatakan Undang-Undang baru pemerintah NDA sangat berlawanan dengan skema jaminan kerja 100 hari yang diterapkan rezim UPA. Menyatakan bahwa Undang-Undang baru ini akan berdampak pada kelompok masyarakat termiskin, Mr. Chidambaram menyatakan bahwa mereka tidak akan pernah memaafkan Pusat.
Ketika membandingkan kedua UU tersebut, Chidambaram mengatakan MGNREGA “didorong oleh permintaan”, sedangkan UU baru “didorong oleh pasokan”. Pusat ini bertanggung jawab atas pencairan gaji secara penuh berdasarkan MGNREGA. Namun, tidak demikian halnya dengan UU baru yang menetapkan complete biaya upah yang harus dibagi antara Pusat dan Negara adalah 60:40, katanya.
Pada saat pemerintah negara bagian sendiri berada di bawah beban keuangan yang berat dan memperoleh pinjaman setelah mendapat persetujuan dari Pusat, berapa banyak pemerintah negara bagian yang akan melaksanakan skema baru ketika mereka harus menanggung 40% biayanya, ia bertanya-tanya. Pemerintah negara bagian harus menanggung beban keuangan yang sangat besar di bawah kerangka undang-undang yang baru, kata Chidambaram lebih lanjut. Ada jaminan di bawah MGNREGA, sementara tidak ada jaminan dari Pusat dan Negara di bawah kerangka baru.
Chidambaram menuduh pemerintah NDA telah “membunuh” MGNREGA. Sebanyak 12 crore keluarga miskin bergantung pada skema jaminan kerja 100 hari dan 8,6 crore di antaranya memiliki kartu pekerjaan. Pemerintah NDA tidak pernah memberikan waktu kerja 100 hari di bawah MGNREGA tetapi hanya memberikan rata-rata pekerjaan selama 50 hari. Gaji yang tertunda berjumlah beberapa crores, klaimnya. Persoalan ini akan menjadi salah satu isu penting dalam pemilu legislatif mendatang, ujarnya.
Diterbitkan – 27 Desember 2025 05:30 WIB











