LensaNTB, Sumbawa Barat — Masyarakat di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mesti waspada. Sebab, selain pandemi virus corona yang belum berakhir, wabah demam berdarah dengue (DBD) tengah mengintai. Ini mengingat musim hujan mulai tiba.
Tercatat sejak Januari hingga Desember 2020, seratusan masyarakat di tanah pariri lema bariri ini diserang penyakit DBD. Sedangkan diawal tahun 2021, terhitung hingga tanggal 12 Januari masyarakat yang diserang penyakit DBD baru 7 orang dan semuanya berasal dari Kecamatan Taliwang.
Prihal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan KSB, H. Tuwuh melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), H.M Yusfi Khalid saat diwawancarai media, Selasa (11/1/2021) kemarin diruang kerjanya.
Menurut dia, nyamuk Aedes Aegypti senang bersarang dan bertelur pada genangan air yang jernih atau tidak tersentuh oleh tanah, nyamuk ini juga suka bersembunyi di sudut rumah yang minim cahaya, dan aktif di pagi dan sore hari.
“Nyamuk ini suka sekali berkembang biak di air yang tidak bersentuhan langsung dengan tanah, seperti bekas plastik air mineral, tempat minum burung, pipa-pipa, dan terutama di penampungan air belakang kulkas. Itu yang perlu kita perhatikan dan kita buang airnya agar nyamuk ini tidak berkembang”, jelasnya.
Langkah yang telah dilakukan Dinas Kesehatan agar penyakit ini tidak berkembang, yakni menerbitkan Surat Edaran sejak bulan Desember 2020 lalu untuk semua puskesmas agar menggalakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk mengantisipasi agar nyamuk ini tidak berkembang.
“Nantinya teman-teman dari penyuluh kesehatan akan menyampaikan kepada masyarakat tentang cara pencegahan dan kewaspadaan terhadap penyakit DBD. Tak hanya itu, teman-teman di Kesehatan Lingkungan juga akan berkoordinasi dengan Desa-desa untuk melakukan PSN”, bebernya.
Dijelaskan H. Yusfi, bahwa menghilangkan jentik-jentik nyamuk (larva) itu lebih mudah daripada mengendalikan saat sudah menjadi nyamuk dewasa. Jadi, setiap keluarga hendaknya melakukan 3M Plus.
“Melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus secara rutin lebih efektif seperti Menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air, Menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air dan Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah”, sebutnya.
Sementara Plusnya adalah menaburkan bubuk larvasida (lebih dikenal dengan bubuk abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk.
“Semoga informasi tentang pencegahan demam berdarah ini dapat bermanfaat. Ayo kita lakukan 3M Plus agar keluarga kita tidak terjangkit penyakit ini”, pungkasnya. (aan).