Lensantb.com, Sumbawa Barat – Gerai Alfarmart dan Indomart terus bermunculan di Sumbawa Barat. Kondisi ini dikhawatirkan dapat membunuh kelangsungan hidup Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kabupaten Sumbawa Barat.
Seperti salah seorang pedagang Ramlah di kelurahan Dalam, Kecamatan Taliwang. Ia menceritakan omzet kios kelontongnya yang berada di antara Indomart dan Alfamart semakin menciut.
Hampir setengah jam menunggu tidak ada yang menjambangi kiosnya, hanya seorang ibu bersama anaknya yang membeli biscuit seharga Rp. 2.000.
Awalnya kois kelontongnya yang menjual keperluan sehari-hari seperti sabun, minuman, makanan ringan hingga rokok itu dimiliki saudaranya. Namun pada 2016 lalu, saudaranya tidak bisa lagi melanjutkan dagangan. Usaha itu pun gulung tikar.
“Ya salah satu faktor karena waktu itu sedang musim itu (Alfamart dan Indomart),” ujar wanita yang biasa di sapa Ramlah itu. Sabtu, (30/1)
Sejak itu, Ramlah mengambil alih usaha saudaranya. Meskipun ancaman minimarket membuat saudaranya behenti berjualan, tapi Ramlah masih yakin ada harapan. Toh, rezeki adalah Tuhan yang mengatur.
Keadaan ekonomi dan tidak adanya pekerjaan, Ramlah memberanikan diri untuk tetap jualan.
“Bagaimana lagi, harus diberanikan,” katanya.
Saat ini Ramlah masih bertahan dengan jualannya. Karena masih ada sisa barang dagangannya, setelah itu nggak tau lah,” ujar wanita yang tinggal di Kelurahan Dalam.
“Omset jangan ditanyakan lah mas, sebelah sana, ada mini market,” ujarnya sambil menunjuk kiri kanan.
Ia tidak nempunyai harapan untuk pemerintah terkait ritel itu. Namun, menurutnya pemerintah bisa membaca keadaan tersebut kami ini.
Dari pantauan lensantb.com, sepanjang Jalan Sudirman, terdapat empat gerai Alfamart dan Indomart yang hampir berdekatan. Dari keterangan warga di antara gerai dulunya ada kios kelontong jual sembako. Namun kabarnya kedai yang sudah sejak lama itu sudah tutup.
Kebanyakan warga beralasan lebih memilih belanja ke minimarket karena banyaknya diskon. Namun ada juga yang tidak mau belanja di gerai tersebut.
Seperti yang dikatakan Rini, Ia memilih belanja di ritel itu karena ada diskon dan lokasinya nyaman saja,” katanya.
Keberadaan ritel tersebut.terus bermunculan, meskipin izin belum dikeluarkan lagi. Kabupaten Sumbawa Barat semakin dikepung oleh ritel pemodal asing itu. Perlahan keberadaannya membunuh keberlangsungan UKM sekitar.
(ZN)