
Memastikan air bersih sampai air ke rumah warga (foto: ist)
LensaNTB.com, (Sumbawa Barat) — Kehadiran Covid -19 bukan sebuah rintangan hingga membuat nawacita pembangunan menjadi tersendat. Buktinya, di masa pandemi ini Bidang Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Pemukiman (PUPRPP) Kabupaten Sumbawa Barat tetap memberikan pelayanan dengan menyentuh empat fasilitas publik.
Empat fasilitas tersebut ialah pembangunan Pura di Desa Kokarlian, Kecamatan Poto Tano. Penataan ruang terbuka publik di Lingkungan Brang Mate, Kelurahan Menala. Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALDS) di Kelurahan Sampir dan Kelurahan Arken, Kecamatan Taliwang. Total anggaran yang tersedot dari kantong APBD pun kurang lebih Rp 536 juta.
Kepala Pejabat Pengelolah Informasi Dinas (PPID) PUPRPP, Novrizal Zainsyah. ST melalui Kepala Bidang Cipta Karya, Burhanuddin Harahap ST pada media, Rabu (2/12) mengatakan, kegiatan gotong royong padat karya ini sengaja digairahkan sebagai upaya pemerintah dalam rangka mempererat keakraban sekaligus menegaskan bahwa sekecil apapun pembangunan itu merupakan tanggung jawab bersama. Sejak membangun, merawat hingga menjaga hasil pembangunan itu sendiri.
Gotong royong padat karya, jelas Burhanuddin, adalah agenda pembangunan yang diinisiasi oleh pemerintah dengan melibatkan warga setempat sebagai eksekutor dari pengerjaannya. Masyarakat yang bekerja akan di apresiasi dan di beri upah atas keringat serta jasanya. Upah yang mereka terima itu akan menjadi pendapatan ditengah penyebaran Covid -19 guna pemulihan ekonomi keluarga.
“Alhamdulillah, kegiatan gotong royong berjalan lancar tanpa ada hambatan. Ini yang patut di syukuri bersama,” ungkapnya.
Nah, selama kegiatan gotong royong padat karya ini berjalan, tambah Kabid Cipta Karya, ada satu hal yang patut diacungi jempol, yaitu spirit masyarakat dalam bekerja. Saling mengisi, saling melengkapi dan tidak membebankan pekerjaan pada individu. Ibarat pepatah, berat sama dipikul dan ringan sama di jinjing.
Lebih jauh Burhanuddin, kegiatan seperti ini akan menjadi attensi pemerintah untuk kembali digulirkan pada tahun selanjutnya. Bukan karena spirit masyarakat, tetapi dampak dari gotong royong itu juga tidak kalah penting.
Selain membangun empat fasilitas publik, Bidang Cipta Karya juga konsen pada pemenuhan hak-hak dasar masyarakat yang erat dengan pelayanan kesehatan ialah air bersih seperti yang diamanatkan dalam Permendagri nomor 100 tahun 2018 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal.
Melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp 3,5 milyar, Bidang Cipta Karya membangun Jaringan Air Bersih (JAB) untuk tujuh desa, diantaranya Desa Talonang, Tatar, Sekongkang Bawah, Beru-Jereweh, Moteng, Seteluk Tengah dan Desa Senayan.
Bukan sampai disitu saja konsen pemerintah soal air bersih, tahun ini juga terdapat tiga desa yang mendapat intervensi dari PAMSIMAS. Desa Mura, Kecamatan Brang Ene serta Desa Rempe dan Desa Loka di Kecamatan Seteluk.
“Dengan adanya bantuan itu, kebutuhan masyarakat terhadap air bersih dapat terpenuhi,” terangnya.
Pria berdarah Lunyuk, Kabupaten Sumbawa itu menambahkan bahwa pihaknya turut bersinergi dengan Aparat Penegak Hukum (APH) terlebih membangun Gedung Pelayanan di Mapolres serta membangun rumah dinas dan pagar halaman Kantor Kejaksaan setempat.
“Paket proyek JAB, Gedung Pelayanan dan proyek yang ada di kejaksaan, itu perusahaan yang kerjakan-ditentukan menggunakan mekanisme tender,” bebernya seraya mengatakan banyak lagi item kegiatan di Cipta Karya yang dikerjakan secara swakelola yang memiliki nilai urgensi yang sama.
Ia berharap, perusahaan pemenang tender atau perusahaan swakelola dapat memberikan dampak ekonomi pada masyarakat ditengah kondisi yang cukup komplek seperti situasi saat ini.
“Mari kita berdo’a dan patuhi protokol kesehatan, semoga Covid -19 segera berakhir sehingga kegiatan sosial ekonomi masyarakat tidak lagi terganggu,” ujar Bur – akrabnya disapa.
Terakhir, disinggung soal attensi tahun 2021, Ia menjawab ada banyak hal yang ingin disentuh, salah satunya 5.000 unit tangki septik tank untuk rumah tangga sasaran.
“Usulan ini direspon dengan baik, hanya saja belum ada surat perjanjian hibah dari Kementrian,” pungkasnya. (joaO**)