LensaNTB.com, Sumbawa Barat– Sedikitnya empat item dari tujuh item kegiatan pada Bidang Destinasi, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga yang di biayai DAK Nonfisik di pangkas oleh pemerintah pusat. Pemangkasan tersebut sengaja di lakukan karena sebagian anggarannya di alihkan untuk penanganan Covid -19.
“Kegiatan kita saat ini ada tiga saja. Dan dua diantaranya sudah terlaksana,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Papora), Ir. I Gusti Bagus Sumbawanto melalui Kepala Bidang Destinasi, Abdul Munir pada media, Jum’at (17/7) lalu.
Katanya, ada tiga kegiatan yang di laksanakan, yaitu pelatihan paralayang dan pelatihan managemen home stay. Kegiatan ketiga yang belum di laksanakan ialah, pelatihan tata kelola destinasi wisata yang rencananya di gelar pada tanggal 23-25 Juli 2020 mendatang.
Lebih jauh Munir menjelaskan, bahwa kegiatan yang akan di laksanakan di attensikan untuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), desa yang memiliki potensi wisata dan pemuda peduli wisata.
Untuk diketahui, terang Munir, ada delapan desa wisata di Sumbawa Barat yang di tetapkan oleh Gubernur NTB, Dr. Zulkeflimansyah dan di pertegas dalam SK nomor 050.13-366 tahun 2019. Desa yang ditetapkan ialah Desa Mantar, Tatar, Poto Tano, Labuhan Kertasari, Labuhan Lalar, Pasir Putih, Sekongkang Atas dan terakhir Desa Beru-Jereweh.
“Total anggaran untuk pelaksanaan tiga kegiatan tersebut kurang lebih Rp 500 juta,” ungkap Kabid Destinasi.
Soal kegiatan yang akan dilaksanakan itu, tambah Munir, pihaknya tetap mengedepankan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, cuci tangan pakai sabun hingga social dan physical distancing.
“Ada dua tenaga medis yang di libatkan untuk mengawal kegiatan itu,” singkat Munir.
Ia mengungkapkan, bahwa pelaksanaan pelatihan paralayang di ikuti oleh Kakudu Flying Club (KFC) dan dibuka oleh Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin ST.
“Kegiatan paralayang selaras dengan model pembangunan pariwisata kedepan mengingat KSB memiliki spot paralayang salah satu yang terbaik di Indonesia,” beber Kabid Destinasi.
“Spot paralayang itu terletak di Desa Mantar, Kecamatan Poto Tano dan pernah menjadi tuan rumah penyelenggaraan event nasional Trip of Indonesia (Troi),” jelasnya lagi. (joN)