LensaNTB, Sumbawa Barat — Setelah pelatihan resmi pralayang tahap pertama tahun 2019 lalu sukses di gelar. Ditahun 2020 ini, Dinas Parawisata, Pemuda dan Olah Raga (Disparpora) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) kembali membuka pelatihan tersebut untuk tahap kedua
Dimana, pelatihan yang bertempat di pantai pasir putih kecamatan poto tano tersebut akan di ikuti oleh 35 orang peserta dan akan dilatih oleh 3 instruktur pralayang bersertifikat dari Federasi Aeto Sport Indonesia (Fasi)
Prihal diatas di katakan oleh Kepala Dinas Parpora, Ir. IGB. Sumbawanto, M.Si saat di wawancarai media diruang kerjanya, Jum’at (26/6/2020) siang tadi.
“Sabtu, 27 juni 2020 besok… pelatihan resmi pralayang tahap kedua akan di buka oleh Wakil Bupati Fud Syaifuddin, para peserta akan dilatih oleh instruktur selama 4 hari,” kata Sumbawanto nama akrabnya Kadis Parpora di sapa.
Terkait pelatihan, Ia menjelaskan bahwa latihan tahap dua itu merupakan kelanjutan dari pelatihan tahap pertama yang di adakan di tahun 2019 lalu. Dimana, pelatihan yang digelar tersebut akan memiliki 4 tahapan hingga para peserta pelatihan memiliki sertifikat pralayang resmi
“Para anggota pralayang yang dilatih di tahap dua ini, merupakan para putra putri terbaik KSB yang telah lulus mengikuti pelatihan pralayang tahap pertama, mereka itu akan mengikuti pelatihan hingga 4 tahapan pelatihan sampai mereka dinyatakan lulus dan mendapatkan sertifikat,” beber Sumbawanto
Nahh… ditanya Media terkait darimana anggaran untuk pelatihan pralayang tersebut, Ia mengatakan bahwa anggarannya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Pemerintah Pusat senilai 598 juta untuk 4 kegiatan pelatihan
“Kita dapat anggaran DAK dari pusat senilai 598 juta untuk 4 kegiatan pelatihan dan salah satunya pralayang. Untuk dana pelatihan pralayang kita anggarkan kurang lebih 200 juta lebih,” ujarnya.
Untuk itu, Sumbawanto berharap kepada seluruh peserta pelatihan agar serius mengikuti pelatihan sehingga para peserta dapat lulus dan mendapatkan sertifikat, sehingga setelah para peserta lulus nanti, ilmunya dapat di tularkan kembali kepada masyarakat
“KSB ini terkenal dengan julukan seribu bukit, dengan banyaknya bukit dan minat masyarakat dengan olah raga pralayang ini, kami harapkan dapat menjadi penunjang keparawisataan di sini,” harapnya sembari menutup percakapan dengan media. (Aan)