LensaNTB, Sumbawa Barat — Senin (4/5/2020). Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM kembali melakukan anjangsana atau silaturahmi, saat berbuka puasa ke rumah seorang buruh cuci lepas di kelurahan telaga bertong, Ia berniat ingin membangun rumah keluarga tersebut
“Saya perihatin setelah melihat kondisi rumah ini, karena itu saya ingin membantu untuk merehab rumah ini dan insya Allah akan kami berikan bantuan rehab rumah layak huni yang berukuran 5×7,” kata H. Firin
Dalam perbincangannya dengan orang nomor satu ditanah pariri lema bariri. Ternyata, kondisi memprihatinkan memang melanda Nurhayati (48) yang bekerja sebagai tukang cuci lepas, dan suaminya Suhadi (52) yang berprofesi sebagai tukang batu.
Berbekal dinding bambu dengan rumah panggung dengan ukuran 5×3 meter, mereka bertahan mencukupi kebutuhan sehari-hari. Dengan keterbatasannya pendapatan untuk mencukupi kebutuhan sehari – hari dan kebutuhan ke tujuh anggota rumah tangga semakin membuat mereka merasa kesulitas.
“mereka Orang tua dengan 5 anak, tinggal dirumah panggung bambu berukuran 3×5 meter dengan total 7 orang tinggal di dalamnya. Belum lagi, sepasang suami istri itu sedang menghidupi satu cucunya dari anak wanita pertamanya yang sedang merantau. Tanpa berpikir panjang, saya juga memberikan bantuan ekonomis kepada mereka.” beber H. Firin
Selain itu, setelah dirinya melihat anak-anak ibu Nuhayati yang sedang menyantap makanan, Ia menitip pesan moral kepada keluarga untuk bersyukur atas rezeki yang ada saat ini dengan cara menghargai setiap butiran nasi yang dimakan.
“Anak lamin tu mangan nuya sekedar tu buya senak, tu isi rezeki dalam tian tu, tapi harus tu sarema ke niat luk tu buya berkat Allah, sebab no tu tan tokon berkat sai’ sai’ dalam me anu tu kakan, bau entang bet sak, bau entang bet sok, jari na ube lo sisa na.” pungkasnya dengan senyum menyampaikan kepada anak-anak jangan sampai ada butiran nasi yang tersisa dipiring.
Pantauan media. Saat ini, Pasangan suami istri tersebut masih mempertahankan ekonominya dengan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang diluncurkan oleh pemerintah pusat dan program Lindaya dari dinas sosial Kabupaten Sumbawa Barat.
Untuk diketahui, Kegiatan Anjangsana atau silatulrahmi merupakan bagian dari Komunikasi sosial dengan membaca situasi wilayah sekalian mencari solusinya, paling tidak masyarakat terbantu, misalnya : mendengar masukan dari masyarakat yang belum tersentuh program pemerintah, mendengar usulan untuk jaminan sosial pemerintah untuk lansia, dan terlebih lagi jika ada saudara kita penyandang disabilitas yang belum tercover oleh program daerah. (Aan)