LensaNTB, Sumbawa Barat– Penyebaran Virus Corona yang selanjutnya di singkat Covid-19 mengoyak Indonesia. Grafik orang yang positif kian menanjak. Adanya penerapan sosial distancing guna kewaspadaan terhadap penyebaran Virus Corona nyatanya tidak berpengaruh pada harga Bahan Pokok (Bapok) di Kabupaten Sumbawa Barat yang hingga saat ini masih stabil seperti hari biasanya.
“Belum ada gejolak harga pada Bapok. Ini hasil survey yang intens kami lakukan di tiga pasar, yaitu Pasar Seteluk, Tanah Mira-Taliwang dan Pasar Maluk,” kata Kepala Bidang Perdagangan, Rahadian yang di konfirmasi media di ruang kerjanya, Selasa (31/3) lalu.
Tidak lupa Rahadian mengumumkan variasi harga Bapok. Gula Pasir pada Rp.16.000,- s/d Rp. 17.000,-/kg. Minyak Goreng pada harga Rp. 15.000,- s/d Rp.16.000,-/kg. Komuditi Beras masih stabil pada harga Rp. 12.000,-/kg. Begitu juga dengan Bawang Merah yang berkisar pada Rp. 30.000,- s/d Rp. 35.000/kg. Bawang Putih, Cabai Kriting dan Cabai Merah Besar masih lock pada harga Rp.50.000,-/kg. Sedangkan Cabai Rawit Pedas pada harga Rp. 65.000,- s/d Rp. 70.000,-/kg. Tomat stabil pada angka Rp. 15.000,-/kg. Sedangkan daging sapi masih stabil pada Rp.125.000,-/kg. Hanya daging ayam yang turun dari Rp. 46.000,-/kg menjadi Rp. 40.000,-/kg.
Disela-sela melakukan survey harga, sambung Rahadian, pihaknya turut mendengar keluhan pedagang ayam bahwa pendapatannya tidak seperti biasa lantaran sepi pembeli sehingga mau tidak mau banting harga. Hal serupa di rasakan oleh pedagang cabai, tomat hingga bawang. Mereka tidak berani berspekulasi mengambil barang dalam jumlah besar lantaran daya beli konsumen masih rendah.
“Alhamdulillah, Corona tidak berdampak signifikan karena harga Bapok rata-rata masih normal,” bebernya.
Selain soal harga, survey juga di lakukan dalam rangka mendata berapa total kebutuhan masyarakat terkait rempah dapur. Hal ini ada kaitannya jika sewaktu-waktu terjadi karantina wilayah di berlakukan oleh pemerintah sebagai salah satu upaya meretas mata rantai penyebaran virus Corona. Menurutnya, penyebaran virus tersebut tidak bisa di anggap enteng karena mematikan.
“Kami telah melakukan pendataan sejak Jum’at (27/3) minggu lalu hingga Kamis (2/4) mendatang,” ungkapnya singkat.
Ia menghimbau agar masyarakat untuk tidak panik dan tetap tenang melakukan kegiatan ekonomi secara normal. Jangan sampai melakukan aksi borong agar stabilitas harga tetap terkendali. Pemerintah, tegas Rahadian, selalu memonitor dan memastikan ketersediaan pasokan komoditas pangan terpenuhi dan terjaga dengan baik.
“Ketersediaan pangan juga penting. Apalagi, dalam waktu dekat Ramadhan dan di prediksi permintaan masyarakat tinggi,” bebernya seraya mengatakan bahwa pihaknya akan melaksanakan kegiatan dengan strategi kebijakan ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga dan komunikasi yang efektif.
“Pemantauan terhadap pasokan pangan tidak boleh kendor. Baik dari luar maupun dari dalam. Kondisi yang terjadi saat ini cukup komplek,” ungkap Kabid Perdagangan. (joN)