LensaNTB, (Sumbawa Barat) — Aktifitas belajar mengajar pada tingkat satuan pendidikan di Kabupaten Sumbawa Barat berjalan lancar dan terlihat seperti hari biasa. Tidak di liburkan meski masyarakat gaduh oleh penyebaran virus mematikan itu.
Kepala Bagian Humas pada Setda Sumbawa Barat, Drs. Abdul Muis pada media, Senin (16/3) mengatakan, bahwa segenap unsur pimpinan daerah menggelar rapat khusus pada Minggu (15/3) sekitar pukul 20.00 Wita di kediaman Bupati yang di hadiri oleh Kepala SKPD membahas penanganan Corona.
Dalam rapat tersebut, kata Muis ada tiga point penting yang berhubungan dengan dunia pendidikan-berkenaan dengan tidak libur. Pertama, sejauh ini tanah Pariri Lema Bariri masih aman karena tidak ada indikasi positif dan hanya kekhawatiran yang ada menyelimuti benak masyarakat. Kedua, jika di liburkan, ditakutkan siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) memanfaatkan waktu tersebut untuk bersenang-senang dan secara otomatis materi pelajaran akan banyak tertinggal.
Lebih jauh Muis mengatakan, memang, kita akui bahwa Pemprov NTB telah melakukan upaya preventif dengan meliburkan jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan lembaga Perguruan Tinggi selama dua minggu lamanya sejak Tanggal 16 Maret hingga waktu mendatang.
“Tidak di liburkan sekolah. Lebih baik mengedukasikan mereka cara hidup bersih dan sehat sebagai upaya pencegahan dini agar kemudian bebas dari virus,” bebernya.
Terhadap kebijakan tersebut, bukan berarti pemerintah menyepelekan penyebaran Corona di tangkat satuan pendidikan. Tetap di attensi. Tetapi, menurutnya, pemerintah juga dalam mengeluarkan kebijakan turut memperhatikan aspek positif dan negatif.
“Pemda berharap agar warga tetap tenang dan yang paling penting ialah, jangan sampai termakan isu hoax yang sumbernya tidak jelas jika sewaktu-waktu berkembang di tengah masyarakat soal Corona,” ujarnya.
Pemerintah, baik Pemprov NTB dan Pemkab Sumbawa Barat intens menyampaikan informasi kondisi kekinian Corona. Dimana penyebarannya hingga jumlah positif.
“Masyarakat kembali pada aktifitas biasa dan minimalisir keluar rumah serta kurangi kontak fisik dengan orang asing,” paparnya.
Kepala Sekolah dan dewan guru diharapkan aktif mengedukasi siswa agar mereka tetap tenang mengikuti kegiatan belajar mengajar.
“Mereka generasi penerus bangsa. Jangan sampai terganggu karena untuk SDM mumpuni,” pungkasnya. (joN)