LensaNTB.com, (Sumbawa Barat) — Sedikitnya dua embung yang merupakan aset tak bergerak milik Pemkab Sumbawa Barat di tutup. Itu di lakukan untuk memenuhi kebutuhan lahan dari pembangunan pabrik pemurnian emas di Kecamatan Maluk, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
Embung tersebut ialah Otak Kris dan Embung Kuangtar beserta jaringan irigasi. Tidak sampai disitu, sarana pengairan lainnya turut di tutup seperti sumur air dangkal.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, H. Amri Rakhman melalui Kepala Bidang Sumber Daya Air, Yetty Andriani SE pada media, Jum’at (14/2) mengatakan, pihaknya berharap kepada perusahaan agar mengganti aset tersebut dengan membangun embung di daerah pertanian. Lanjut Yetty, di KSB ada beberapa lokasi strategis yang tepat untuk membangun embung dan itu terletak seputar lingkar tambang. Sebut saja, Embung Murus II di Desa Belo dan Embung Jelengah-Kecamatan Jereweh.
Kenapa tidak di Maluk, tanyanya pendek, berdasarkan pertimbangan pemerintah, lahan pertanian di Kecamatan Maluk semakin menyempit dan terkotak-kotak sehingga tidak memungkinkan untuk menggunakan embung sebagai sarana pengairan dan cukup mengandalkan proyek sumur bor.
“Di Jelengah belum ada embung. Disisi lain, wilayah tersebut memiliki lahan produktif luasnya kurang lebih 500 hektar,” papar mantan Kabid Tata Ruang itu.
Pada dasarnya, tambah Yetty hampir semua wilayah membutuhkan embung termasuk juga di Talonang, Kecamatan Sekongkang. Namun, kekuatan keuangan daerah memiliki kebutuhan lain sehingga KSB butuh dukungan anggaran dari Pemprov NTB dan juga APBN.
“Kami serahkan ke teman-teman perusahaan dimana mereka mau membangun bendungan ganti dari dua yang di tutup tersebut,” ungkapnya.
Disinggung soal target pembangunan Embung ganti, Yetty menjawab bahwa pihaknya meminta perusahaan segera action agar manfaatnya dapat di nikmati oleh petani.
“Semoga ini menjadi attensi perusahaan dan petani mudah soal kebutuhan air,” demikian Yetty. (joN)