LensaNTB, Sumbawa Barat – Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) pada Rabu (22/1/2020) telah mengadakan pelatihan pemadam kebakaran bertema “Geladi Kering”.
Pelaksanaan pelatihan dilapangan alun-alun kota Taliwang tersebut berlangsung kurang lebih selama 2 jam yang bertujuan untuk melatih kesiapan para pegawai pemadam kebakaran dalam menghadapi kondisi kebakaran
Saat dikonfirmasi media, Sabtu (25/1/2020) malam. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran KSB, Kusmayadi, ST,. SKM,. MM,. MARS melalui Kepala Bidang Oprasional dan Pengendalian, Syamsudin mengatakan bahwa Pelatihan pemadam kebakaran tersebut dipandu oleh pelatih dari pegawai damkar itu sendiri
“Tujuan pelatihan ini di antaranya memberikan pemahaman, kesiap siagaan dan sekaligus melatih anggota baru Damkar untuk meningkatkan semangat dalam menghadapi bencana kebakaran,” ujar Syamsudin
Dikatakannya, Pelatihan itu juga untuk memperkenalkan instrumen-instrumen pemadam kebakaran untuk api kecil hingga api besar dan bagaimana penanganannya sehingga membentuk tim tanggap darurat pemadam kebakaran ditanah pariri lema bariri
“Saat pelatihan itu, pelatih mengajarkan bagaimana cara penanganan api kecil hingga api besar sehingga para anggota pelatihan tanggap dalam melakukan pemadaman karena kejadian darurat seperti kebakaran dapat terjadi kapan saja dan dimana saja” jelasnya
Ditanya terkait asal kebakaran, ia menjelaskan bahwa ada empat kelas kategori, di antaranya Kelas A, yaitu kebakaran yang berasal dari bahan biasa padat yang mudah terbakar, contoh: kertas, kayu, plastik, dan karet. Kelas B yaitu kebakaran yang berasal dari bahan cair dan gas yang mudah menyala, contoh: minyak tanah, bensin, solar, tiner, LNG, LPG.
Selanjutnya, untuk kelas C yaitu kebakaran yang berasal dari peralatan listrik (hubungan arus pendek), contoh: generator listrik, setrika listrik. Kelas D yaitu kebakaran yang berasal dari bahan logam, contoh: magnesium, potasium, litium, dan kalsium
“Setiap kategori asal kebakaran yang saya jelaskan tadi, tentunya mempunyai cara penanganan yang berbeda juga.” pungkasnya (GOVAL)