LensaNTB.com, Sumbawa Barat- Forum Pelayanan Setara Inklusif Andalan (Yasinan) merupakan salah satu program yang gagas oleh pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) guna menyerap aspirasi dari tingkatan bawah.
Kegiatan rutin malam jum’at itu di pimpin oleh Bupati dan Wakil Bupati setempat, Dr.Ir.H.W. Musyafirin MM dan Fud Syaifuddin ST di hadiri oleh unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) seperti Kapolres, Dandim 1628, Kajari hingga Ketua DPRD. Tidak ketinggalan kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD),Camat, Kepala Desa, Kepala BUMN, BUMD,Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, LSM hingga masyarakat sipil.
Sejak program tersebut di gulirkan banyak manfaat yang dirasakan oleh masyarakat terutama menjawab aspirasi.
Zulkarnain warga Kecamatan Taliwang yang dimintai tanggapannya terkait forum Yasinan, dirinya mengapresiasi pola tersebut. Lantaran, banyak usulan atau aspirasi masyarakat di respon dan langsung di jawab. Misalnya, ketika petani minta air sumur dangkal atau sarana pertanian lainnya seperti embung maupun bendungan untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Pimpinan daerah langsung bersikap dan meminta SKPD terkait untuk mengattensikannya.
“Ini pelayanan tepat. Mengakses pembangunan pola Bottom Up-mewujudkan kebutuhan publik di semua sektor,” ujarnya.
Ia juga menilai, bahwa kegiatan Yasinan selangkah lebih maju dari pola serap aspirasi yang ada. Bukan hanya itu, manfaat lainnya ialah menghapus kesan ada jarak antara pemimpin dan masyarakat – biasanya menggunakan protokoler dalam menyampaikan usulan.
Ia berharap, agar program tersebut terus di gulirkan dan tidak terpusat saja. Kalau bisa, sambangi desa atau kecamatan agar lebih dekat bersama warga masyarakat.
“Dekat bersama masyarakat, maka pembangunan akan berjalan sinergis,” pesan Zul yang akrabnya disapa.
Hal senada di ungkapkan oleh Mustandarman. Warga Desa Kertasari menilai bahwa Yasinan cukup berhasil dalam menjaring aspirasi yang selanjutnya di tuangkan dalam rencana kerja pemerintah.
“Tren pelayanan seperti ini harus di pertahankan. Masyarakat cukup puas karena memiliki wadah atau cara mengutarakan kebutuhannya pada pemimpin,” terang Mustar.
Terpisah, Kepala Bagian Humas dan Protokoler pada Sekretariat Daerah, Abdul Muis pada media, mengatakan bahwa forum Yasinan adalah upaya pendekatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat termasuk tempat menyampaikan keluh kesah agar semua persoalan yang terjadi atas lemahnya kinerja OPD dapat disampaikan pada forum itu. Disitu langsung ‘eksekusi’ mencari solusi.
Lebih jauh Muis menjelaskan, program atau forum tersebut memiliki pijakan hukum. Yaitu keputusan Bupati Nomor 414.2/58/DPMD/X/2018, Forum Yasinan akan dilaksanakan bergilir di masing-masing desa/kelurahan yang di bagi berdasarkan zona per/kecamatan. Zona I meliputi Kecamatan Seteluk dan Poto Tano. Zona II meliputi Kecamatan Brang Rea dan Brang Ene. Zona III meliputi Kecamatan Taliwang dan Zona IV meliputi Kecamatan Jereweh, Maluk dan Sekongkang.
Dalam surat Bupati itu juga turut di tegaskan kepada seluruh tim pembina Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) tingkat kecamatan (Camat, Kapolsek, Danramil), tim penggerak (Kepala Desa, Lurah, Babinsa, Babhinkamtibmas) dan agen PDPGR hingga tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di masing-masing desa/kelurahan untuk hadir dan berpartisipasi dalam Forum Yasinan dimaksud.
Nah, atas keberhasilan menyelesaikan masalah di tengah masyarakat melalui Forum Yasinan kata Muis, membuat beberapa pejabat negara juga ikut hadir mengikuti agenda rutin Pemkab Sumbawa Barat diantaranya Ketua Kelompok Kerja Industri Pedesaan KEIN-RI, Dr. Aris Muftie, SE.,SH.,MH. Perwakilan Yayasan Desa Emas Indonesia, Erik firmansyah. Bank Muamalat Mataram, Masbullah, Perwakilan dari semaul undong, para mahasiswa KKN dari Universitas Negeri Sebelas Maret dan Universitas Gadjah Mada.
Dengan banyaknya tamu yang hadir, tegas mantan Sekban Bappeda itu menandakan bahwa Forum Yasinan telah dikenal sampai keluar Kabupaten Sumbawa Barat, sehingga membuat banyak pihak tertarik untuk melihat secara langsung pelaksanaan Forum Yasinan di Kabupaten Sumbawa Barat.
“Tak berlebih, KSB menyita perhatian dunia. Belum lagi soal STBM yang belum lama ini di kunjungi oleh organisasi dunia yaitu Unicef,” paparnya.
Untuk diketahui, Yasinan itu di awali dengan membaca Al-Qur’an surat Yasin. Setelah itu di lanjutkan dengan pengarahan dari Bupati tentang program pemerintah, tanya jawab hingga dialog. (joN**)