Lensantb.com, Sumbawa Barat, Untuk ketiga kalinya Unicef yang merupakan lembaga dibawah naungan PBB mengunjungi tanah pariri lema bariri untuk melihat progres penerapan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) yang sukses diterapkan oleh pemerintah dan masyarakat setempat.
Hal tersebut dikatakan Kelly Ann Naylor salah seorang perwakilan unicef dalam sambutannya saat acara malam anugrah pemenang lomba STBM dan peringatan hari bakti PU ke-74 yang dirangkaikan dengan acara ramah tamah pemerintah kabupaten sumbawa barat dengan tim JMP Unicef di Central kediaman bupati KSB, Selasa (3/12) malam.
Dikatakan Ann, kedatangan Unicef kali ini hingga beberapa hari kedepan, yakni ingin mendatangi beberapa wilayah ditanah pariri lema bariri untuk melihat langsung apa yang telah dilakukan oleh pemerintah serta masyarakat dalam mensukseskan STBM.
” Selain itu, kedatangan kami kesini juga ingin mengidentifikasi apa yang bisa kami suport kedepan, khususnya dalam rangka mendukung penerapan STBM di KSB,” jelas Ann
Ann juga menjelaskan bahwa pencapaiaan KSB ini akan menjadi contoh dan diterapkan diindonesia secara umum, sehingga diharapkan dengan dukungan yang sangat kuat dari pemerintah daerah agar pengelolaan air limbah domestik ini bisa dikelola sehingga menjadi contoh bagi kabupaten lain.
Untuk itu, sambung wanita berdarah india itu, mari bersama – sama meningkatkan kualitas air dan sanitasi sehingga mampu memberikan kondisi lebih baik lagi untuk ksb, dan kami akan membawa berita sukses ini kepada negara – negara lain, atas prestasi yang telah dilakukan oleh ksb dalam penerapan STBM.
“Tentunya ini bukan kunjungan kami yang terakhir, kedepan kita akan berkolaborasi tentang apa yang bisa kita lakukan bersama – sama,” tukasnya.
Sementara, Bupati Sumbawa Barat, Dr.Ir.H.W. Musyafirin, MM dalam sambutannya mengatakan bahwa melaksanakan lima pilar STBM tidak sulit. Pilar pertama yakni Bebas Buang Air Besar Sembarangan/ODF sudah terpenuhi.
“KSB merupakan 1 dari 24 Kabupaten/Kota ditingkat nasional yang menjadi kabupaten ODF. Satu dari tiga kabupaten di luar pulau Jawa dan satu-satunya di NTB.” jelas Bupati
Pilar kedua, cuci tangan pakai sabun, tinggal dibiasakan. Pilar ketiga pengelolaan air minum, yakni dengan merebus air minum jika tidak mampu membeli air mineral. Pilar keempat juga mudah, dengan tidak membuang sampah sembarangan.
“Yang menjadi tantangan adalah pilar kelima, pengelolaan limbah cair rumah tangga, buatlah sumur resapan, jangan buang diselokan karena selokan untuk menampung air hujan.” ujarnya
Untuk itu, Bupati Sumbawa Barat meminta kepada tim Unicef agar membantu merubah mainsite atau pola pikir masyarakat dalam penerapan STBM sehingga masyarakat menjadi sadar akan pentingnya lima pilar STBM yang saat ini selalu digelontarkan pemerintah daerah.
“Pencapaian STBM di KSB sudah sangat baik, dan untuk kelima pilarnya sudah aman, hanya saja, tantangan kedepan tentang bagaimana cara merubah mainsite masyarakat agar nyaman menerapkan STBM,” pungkas Bupati
Hadir dalam acara tersebut, Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. W. Musyafirin MM. Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin ST. Anggota DPR RI, H. Muhammad Syafrudin ST,. MM. Tim kunjungan joint monitoring programme UNICEF. Wakapolres Sumbawa Barat, Teuku Ardiansyah SH. Kejaksaan Negari Sumbawa Barat, Nusirwan Sahrul SH MH. Kasdim 1628/SB, Mayor Inf Achmad Nurodin Hidayat S, Sos. para Kepala OPD, Badan, Asisten dan Kepala desa lomba STBM. (Aan)