Kepala Dinas Nakertrans, Ir.H.Muslimin HMY
LensaNTB.com, Sumbawa Barat– Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) mengusulkan, Satuan Pemukiman Tiga (SP3) yang akrabnya disebut blok Batu Nampar-bagian dari Tongo Dua, Kecamatan Sekongkang menjadi daerah binaan transmigrasi baru di Kabupaten Sumbawa Barat.
Kepala Dinas Nakertrans, Ir.H.Muslimin HMY pada media, Selasa (17/9) pagi tadi di ruang kerjanya mengatakan, ada 100 kk dan 752 hektar tanah telah di siapkan untuk usulan tersebut.
Lanjut Kadis, bahwa daerah Unit Transmigrasi Binaan (UPT) di tanah Pariri Lema Bariri saat ini ialah blok Lomar Lempo. Daerah tersebut masih menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan berakhir bulan Desember tahun 2020 mendatang. Setelah habis, selanjutnya akan di serahkan ke pemerintah kabupaten.
Meskipun menjadi attensi pemerintah pusat, bukan berarti Pemkab Sumbawa Barar lepas tangan. Tahun 2019 ini, sambung Kadis di Lomar Lempo di gelar gotong royong padat karya berupa pembangunan infrastruktur Jalan Usaha Tani (JUT) sepanjang 330 meter. Sedangkan dari kementrian, masyarakat setempat mendapatkan pelayanan umum berupa air bersih beserta jaringan, jalan hingga Sarana Produksi Pertanian (Saprodi).
“Ada tiga usulan dari warga setempat untuk tahun 2020 mendatang. Yaitu embung, pasca panen dan jembatan pemukiman. Itu yang coba kita attensikan,” paparnya.
Untuk di ketahui, Tongo I terdiri dari dua Satuan Pemukiman (SP). SP I disebut Ai Kangkung dan SP II disebut Tatar. Tongo II terdiri dari tiga SP atau blok. SP I disebut Talonang Baru, SP II disebut Lomar Lempo dan SP III disebut blok Batu Nampar.
Ia berharap, usulan tersebut dapat menjadi salah satu agenda prioritas kementrian pusat.
“Letak SP III juga berdekatan dengan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa. Tentu, sangat mudah nantinya mengatur soal tapal batas terutama jalur lingkar selatan,” pungkasnya. (LN JON)