Lensantb.com, Sumbawa Barat — Lahan pertanian yang dilanda kekeringan semakin meluas di KSB. total luas lahan pertanian yang terdampak kekeringan bertambah dari 1.619 hektare menjadi 3.335 hektare lahan padi dan jagung.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan (Tanbunnak) Kabupaten Sumbawa Barat, melalui Kabid Pertanian dan Tanaman Pangan, Syaiful Ulum, SP mengatakan hingga saat ini total luas lahan pertanian yang terdampak kekeringan bertambah dari 1.619 hektare menjadi 3.065 untuk padi dan 270 hektare untuk jagung. Dari jumlah tersebut, tercatat ada sekitar 621 hektare yang sudah dinyatakan puso karena tidak kunjung mendapatkan pasokan air. Akibatnya produksi pertanian setempat terancam defisit hingga 2000 ton di musim tanam kedua.
kekeringan di KSB berpotensi untuk terus meningkat karena hujan tidak kunjung turun, kami sudah berupaya menyelamatkan lahan tersebut dengan mendistribusikan mesin pompa air berukuran 5 PK dan 10 PK tetapi hanya sebagian kecil yang bisa kami selamatkanucap Syaiful kepada media Lensantb. Kamis (29/8).
Lanjut Syaiful, Bidangnya sudah turun lapangan untuk membantu petani terkait masalah pengairan. Hingga saat ini ada 3 kecamatan yang melapor terkait kekeringan, yaitu kecamatan Seteluk sekitar 1.486 hektare, di Taliwang sekitar 175 hektare dan Poto Tano sekitar 130 hektare.
Untuk kecamatan Taliwang, total luas lahan yang sudah dinyatakan puso mencapai angka 30 hektare untuk padi dan 60 hektare jagung. Sedangkan di kecamatan Poto Tano dengan total luas lahan yang terdampak 70 hektare masih dalam kondisi kritis dan terancam puso bila tidak kunjung turun hujan.
Tidak kunjungnya turun hujan,Persoalan kekeringan selalu terjadi di tiga lokasi tersebut, di tahun berikutnya kami akan siapkan anggaran dan mengarahkan untuk penambahan sumber mata air. Sehingga musibah terjadinya gagal panen yang akan terjadi bisa semakin diminimalisir,tutup Syaiful. Aan