
Photo Ist : Wakil Bupati, Ketua DPRD, dan Kapolres Sumbawa Barat Saat Apel Patuh Gatarin
LensaNTB.com, Sumbawa Barat– Sayang anak, antar mereka ke sekolah. Itulah ungkapan yang tepat ditujukan kepada orang tua terutama yang masih memiliki anak di bangku sekolah. Pasalnya, Kepolisian Resort Sumbawa Barat tidak memberlakukan diskresi bagi pelajar meskipun mahir mengendarai kendaraan.
“Pelajar masih di bawah umur. Artinya, mereka belum memiliki lisensi. Jika dalam operasi ini di temukan, maka akan di tindak,” terang Kapolres Sumbawa Barat, AKBP Mustofa S.IK.,MH melalui Kasat Lantas IPTU Putu Gede Caka Pratyaksa S.IK pada media, Kamis (29/8) siang tadi.
Lanjut Kasat Lantas Polres KSB itu pelarangan terhadap pelajar menggunakan kendaraan merupakan upaya penagakkan hukum bagi pengendara di bawah umur terlebih menjadi salah satu attensi point dari delapan point yang di amanatkan oleh Mabes Polri dalam operasi tahunan ini.
Kasat Lantas berharap, orang tua dapat meluangkan waktu di tengah aktifitasnya mau mengantar anak ke sekolah serta patuhi aturan lalu lintas dan lengkapi prosedure terutama surat-surat.
“Semoga ini menjadi perhatian orang tua agar anak-anak tidak terlambat atau terganggu ke sekolah,” harapnya.
Alumni Akpol itu menyarankan, menggunakan kendaraan atau bus sekolah merupakan cara yang cukup efektip untuk menghandari operasi jika orang tua memiliki kesibukan lain.
Lepas dari itu, Operasi Patuh Gatarin 2019 dimulai 29 Agustus 2019 s/d 11 September 2019, dengan mengedepankan tindakan kepada pelanggar lalu lintas serta menerjunkan 70 personil gabungan Polres Sumbawa Barat.
Adapun hasil giat di hari pertama, terjadi sebanyak 61 penindakan roda dua hingga roda enam dengan pelanggaran yang bervariasi. STNK, Helm hingga safety belt (sabuk pengaman).
“Sedangkan di bawah umur masih nihil,” bebernya.
Masih dari keterangan IPTU Gede Caka, melalui kegiatan operasi kelalulintasan ini dapat merubah mental dan sikap masyarakat dalam mengedepankan keselamatan berkendara. Bukan pada masa operasi saja. Toh juga untuk keselamatan diri sendiri.
“Operasi di hajatkan untuk meningkatkan kesiplinan berkendara. Ingat, kecelakaan lalu lintas menjadi salah satu penyumbang angka kematian,” pungkasnya. (JON)