LensaNTB.com, Sumbawa Barat — Perlahan namun pasti. Itulah kalimat yang layak disematkan terkait bantuan kasko sampan nelayan untuk tahun 2020 mendatang. Hal itu di lakukan lantaran sedikitnya jumlah usulan masyarakat nelayan yang diterima pemerintah.
Berdasarkan data yang berhasil di himpun media, terdapat seratusan sampan beserta sarana tangkap lainnya di gelontorkan untuk nelayan. Tahun 2017 lalu, sampan fiber glass + mesin untuk 349 orang, sampan laut fiber glass untuk 84 orang, sampan lebo fiber glass untuk 382 orang, motorisasi mesin ketinting 6,5pk untuk 128 orang, sampan fiber glass + mesin + AT + ABPI untuk 28 kelompok yang bersumber dari DAK dan sarana tangkap lainnya. 2018, sebanyak 100 unit kasko sampan fiber glass beserta mesin dan kelengkapan lainnya. 2019, bantuan sampan dan sarana lainnya sebanyak 25 unit. 2020 mendatang, hanya 20 unit kasko sampan fiber glass + mesin dan sarana lainnya dengan nilai kurang lebih Rp 540.000.000,-.
“Attensi tahun depan, lebih kepada pendampingan agar nelayan lebih rajin mengeksplor potensi perikanan tangkap,” ujar Kadis Perikanan dan Kelautan (Kanlut) Kabupaten Sumbawa Barat, Ir.H.Mansyur Sofian pada media, belum lama ini.
“Pengadaan kasko sampan beserta alat tangkap lainnya berdasarkan jumlah usulan. Kalau usulan ada, tentu akan di akomodir-menyesuaikan dengan kekuatan anggaran daerah. Begitu juga sebaliknya,” unkapnya lagi.
Nah, model pendamping tahun depan, lanjut Mansur nelayan di berikan bekal serta pemahaman tentang peran nelayan dalam mewujudkan ketersediaan konsumsi ikan hingga pada pola perbaikan ekonomi dan taraf hidup dari profesi menelayan.
“Pendampingan ini juga penting agar nelayan memiliki pola atau arah yang lebih maju sembari pemerintah menambah sarana pemasaran,” ujarnya.
Mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan itu menambahkan, pihaknya juga tengah membangun komunikasi dengan industri kecil dan menengah yang membutuhkan ikan dalam jumlah besar dan nantinya bisa di arahkan ke KSB. Muaranya, hasil tangkapan nelayan di beli.
“Nelayan dalam daerah harus mampu menjawab kebutuhan konsumsi ikan dalam KSB – terlebih ekspor ke daerah tetangga,” gugahnya.
Ia menambahkan, pembinaan tahun depan rencananya melibatkan swasta yang berhasil di bidang perikanan tangkap sebagai pelecut semangat.
“Perlu itu. Agar mereka di kemudian hari termotivasi,” demikian Kadis Kanlut. JON