Distanbunak KSB : Upaya Minimalisir Gagal Panen di Kecamatan Seteluk
LensaNTB.com, Sumbawa Barat – Dinas Pertanian tengah sibuk-sibuknya bersama petani di Kecamatan Seteluk menghadapi musim kemarau yang datang lebih cepat di tahun 2019 ini. Betapa tidak, 647 hektar sawah padi bakal fuso atau gagal panen lantaran kekurangan air. Nah, sebagai langkah tepat untuk meminimalisir angka gagal panen diatas, dinas di maksud mengoperasi dua unit mesin pompa air permukaan kapasitas angkut 15 dan 18pk selama 24 jam, meminjam pakai mesin pompa air pada petani hingga membuat embung darurat.
Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (Tanbunnak), Suhadi melalui Kepala Bidang Pertanian, Syaiful Ulum pada media, Kamis (11/7) pagi tadi mengatakan, pihaknya terus mencari solusi membantu petani ditengah sulitnya mendapatkan air.
Lanjut Syaiful, kondisi air di wilayah pertanian setempat kian menyusut. Tak salah jika dibuatkan embung-embung darurat di beberapa titik untuk mengumpulkan jumlah kubik air yang selanjutnya di angkut melalui pompa air mengairi sawah petani. Hanya saja nantinya, sambung Syaiful besar kemungkinan tidak bisa panen maksimal karena jumlah air yang terbatas.
“Dari angka 647 hektar, mungkin hanya 125 hektar yang bisa di selamatkan-berdekatan dengan distribusi air. Itupun di taksir tidak akan panen normal seperti tahun sebelumnya,” ungkapnya seraya mengatakan bahwa pihaknya tidak ada tebang pilih membantu petani.
Kabid Pertanian berharap kepada petani setempat agar mesin yang di operasikan tersebut dapat di jaga dan rawat karena untuk kepentingan bersama. Begitu pula soal pembagian jatah air ke tiap sawah agar merata.
“Kalau mesin rusak, petani juga yang akan merasakan dampaknya,” kata Kabid Eful-akrabnya pria itu disapa.
Lepas dari itu, kedepan, Distanbunnak KSB akan memperbanyak mesin pompa air permukaan sebagai salah satu langkah antisipasi kekeringan. Tentu, pemerintah menginventarisir titik mana saja yang rentan dengan kekurangan air.
“Ini nawaitu yang sangat mulia untuk petani. Namun, soal ini kembali lagi kepada jumlah anggaran yang di drop untuk pengadaan dan pengerjaan sarana di maksud,” tandasnya.
“Semoga dengan dikerahkan alat mesin pertanian itu, dapat meringan beban petani. Soal hasilnya di kemudian hari, tidak lepas dari ikhtiar yang kita lakukan hari ini,” demikian Syaiful.(JN)