LensaNTB.com, Mataram – Kapolda NTB Irjen Pol. Nana Sudjana, AS,M.M mendatangi Mapolres Loteng guna bersilaturahmi membahas sistem keamanan wisata bagi wisatawan, Kamis (20/06).
Kegitan tersebut di hadiri Kapolda NTB, Forkominda, Tokoh Agama dan para Tokoh Masyarakat yang berada di Kabupaten Lombok Tengah.
Kapolda NTB beserta rombongan di sambut dengan sambutan meriah, seperti tarian Tombak dan Gendang Beleq Polres Lombok Tenggara dan juga pengalungan selendang kepada Kapolda NTB Irjen POL. Drs. NANA SUDJANA. AS, M.M sebagai bentuk ucapan selamat datang di Polres Lombok tengah.
Dalam sambutanya, Kapolda NTB, Irjen Pol. Drs. Nana Sudjana.As, M.M menyampaikan, Sesuai dengan apa rencana kami, kami akan mengajak kepada semua pejabat utama untuk datang, namun karena banyak kegiatan di Polda sehingga hanya perwakilan saja, tentunya ini suatu kebahagiaan dan kebanggan bagi kami bisa bertatap muka dan mengucapkan terima kasih atas kehadirannya.
Pada saat di lokasi, Kapolda NTB langsung memperkenalkan dirinya bahwa ia berasal dari Jawa Barat yaitu di Cirebon yang dikenal dengan legenda Sunan Gunung Jati.
“Kami berkomitmen memaksimalkan diri untuk mengabdikan diri di NTB ini, Kami sudah maksimal dalam bersilaturrahmi dengan tokoh tokoh di wilayah daerah NTB, NTB dikenal dengn julukan negeri 1000 Masjid, yang dikenal sangat agamais, NTB dikenal dengan Gora (Gogo Rancah), perlu kita optimalkan apa yang bisa di manfaatkan,” imbuhnya.
Lanjut, Perkembangan khususnya diwilayah kabupaten lombok tengah ini adalah dua sektor unggulan Nasional yaitu percepatan industri KEK dan pembangunan pariwisata.
Pariwisata atau bumi kita ini sangat indah, apabila kita mampu mengolah, apalagi dgn adanya potensi dari wilaya wisata Kuta Mandalika.
“ Kami turut prihatin dengan adanya bencana gempa yang berdampak penurunan dari segi ekonomi ialah penurunan hasil beras. Disamping itu nilai pariwisata sangat baik, namun karena gempa ini berdampak pada sektor pariwisata, Pasca gempa ini khususnya wilayah kuta mandalika sudah mulai berkembang,” ujarnya.
Kapolda NTB mengatakan, Dengan perhatian pemerintah khususnya wilayah kabupaten loteng rencana pembangunan sirkuit moto GP menunjukkan daya tarik wisatawan dan potensi ini sangat bagus, maka kita harus jaga keamanan untuk menunjang perekonomian masy.
“ Potensi sudah ada, bagaimana sekarang orang luar atau investor terjamin keamanandan kenyamanan, di sini peran TNI atau Polri tentunya juga di bantu masyarakat setempat dan untuk mencapai itu semua, kami minta dukungan kepada masyarakat untuk bersama menjaga keamanan di wilayah kita karena Masih adanya begal baik orang lokal maupun orang asing, otomatis sistem keamanan bagi wisatawan domestik maupun asing akan menjadi warning atau perhatian untuk berkunjung ke Lombok khususnya di daerah Lombok Tengah ( Loteng ),”paparnya.
Kapolda NTB Meminta kapolres loteng untuk membuat pos – pos keamanan, khususnya ditempat wisata utk menjamin keamanan bagi wisatawan baik lokal maupun asing.
Ia menegaskan, adanya penambang emas liar di daerah Prabu agar di – koordinasikan dagan Bupati Loteng guna menindak lanjuti permasalahan penambangan liar tersebut. Kalau bisa diselesaikan dgn musyawarah agar diselesaikan, namun apbl tdk ada solusi agar diselesaikan dgn proses hukum.
“ Terkait dengan pilkada tahu 2020, Loteng termasuk didalamnya, kami mengharapkan kepasa tokoh agama ( toga ) dan tokoh masyarakat untuk ikut berperan menjaga sitkamtibmas agar tetap kondusif. Kami harapkan kepada tokoh masyarakat untuk menghimbau kpd masyarakat utk tdk melkukan aksi yang berujung terjadi konflik,” pungkasnya.
Dalam Sambutanya Juga, Kapolres Lombok Tengah AKBP Budi Santoso
menjelaskan bahwa, Kami sudah menciptakan berbagai macam terobosan maupun pembinaan dan telah di laksanakan oleh personil Polres Lombok Tengah, Terkait bidang operasional yaitu inovasi yang telah dilaksanakan oleh Polres Lombok tengah ( Loteng), kami selaku Kapolres Loteng yang baru kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para senior dahulu di Polres Lombok Tengah yang telah membuat pemikiran-pemikiran yang terdahulu yang sampai sekarang masih bisa dikembangkan, dilaksanakan dan memberikan dampak yang positif kepada Polres Lombok Tengah.
“Inovasi Polres Lombok Tengah yang pertama yaitu melaksanakan Safari Kamtibmas Safari Kamtibmas ini kami laksanakan setiap hari kami kesetiap kecamatan secara bergiliran dan selain itu polres loteng akan menyelanggarakan Safari Jum’at kesetiap masjid dan tokoh agama yang ada di kecamatan. Selain itu kami juga mengadakan program Kunang-kunang kamtibmas yang dimana setiap jam rawan kami akan melaksanakan patroli di setiap wilayah hukum yang dianggap rawan di wilayah polres loteng selanjutnya
Program Brugak Kamtibmas yang merupakan program unggulan untuk menyelesaikan masalah di tingkat bawah atau Desa, sehingga sangat efektip dalam menyelesaikan suatu permasalah di masyarakat,” jelasnya.
Lanjut Kapolres Loteng, Program Rayonisasi yang selaras dengan yang dilakukan sistem rayonisasi tadi bahwa setiap tindak pidana pasti akan terbentuk pola waktunya kalau kita melakukan kegiatan kepolisian secara statis itu terbaca oleh para pelaku kejahatan tetapi disini kita lakukan Satu kali kegiatan statis itu tidak berhasil kita lanjutkan dengan kegiatan untuk mengantisipasi pembacaan pola kegiatan kepolisian yang dilakukan oleh para pelaku kejahatan.
“Inovasi di bidang pelayanan kami delivery SIM STNK dan BPKB sudah dilakukan di Polres Lombok Tengah terutama melayani masyarakat dari kampung yang tidak bisa mengantri lama atau menunggu lama kita buat sistem jemput bola. Kita siapkan counter untuk mempermudah sistem pelayanan ke masyarakat bahkan memberikan pelayanan baik itu sim maupun STNK dan BPKB masuk desa, Karena situasi demografi di wilayah Loteng ini ada memang yang daerah datar tetapi tidak sedikit juga yang di daerah pegunungan masyarakat di sana untuk bisa menjangkau sampai ke Kota Praya Lombok Tengah, ada sebagian yang sangat kesulitan sehingga dari pihak kepolisian berupaya menjemput bola demi memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ungkapnya.
Selanjutnya, whistleblower system
di Polres Lombok Tengah ini kami mengadopsi sistem Propam Mabes Jenderal, sistem ini kami buat dalam meningkatkan reward & punishment kepada anggota Apabila ada anggota berprestasi bisa di informasikan Tapi apabila ada anggota yang melakukan penyimpangan atau penyalahgunaan melakukan pungli terindikasi sebagai pemakai ataupun mungkin sebagai bandar narkoba anggota lain bisa saling memonitor, bisa melaporkan Melalui aplikasi ini dan Informasi ini cukup terjaga kerahasiaannya bagi personil yang melaporkan tersebut untuk datanya hanya bisa diketahui oleh Kapolres dan Wakapolres dari aplikasi ini kita sehingga seluruh kerahasiaannya sangat terjaga.
“Informasi dari masyarakat saja mungkin kurang maksimal, bisa disempurnakan juga informasi dari rekan – rekan anggota. Ini adalah inovasi yang telah kami adopsi aplikasi ataupun inovasi yang sudah ada maupun inovasi yang baru yang kami buat untuk meningkatkan pelayanan kepolisian Polres Lombok Tengah,” pungkasnya.( LN/HRS)