LensaNTB.com, Sumbawa Barat – Dalam rangka pendampingan pemerintah pada petani, Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (DPPP), belum lama ini menggelar pelatihan tekhnis pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) khusus organisme yang kerap menyerang varietas padi, jagung dan kedelai.
Pelatihan tersebut di ikuti oleh 60 kelompok peserta. Sedangkan pematerinya praktisi dan akademisi yang berkutat pada tanaman di maksud.
Kepala Bidang Penyuluh, Kusmirin, ST yang diwawancarai diruang kerjanya, Jum’at (3/5/2019) kemarin mengatakan, dalam pelatihan tersebut, petani di beri pengetahuan tambahan soal penyakit apa saja yang perlu diattensi. Pasalnya, banyak macam organisme yang menyerang pertumbuhan tanaman. Bahkan, ulah serangan dari organisme bisa berakibat fatal. Salah satu contoh serangan wereng pada padi yang dapat menyebabkan gagal panen.
Lanjut Kusmirin, hampir semua jenis tumbuhan memiliki kelompok organisme pengganggu. Untuk itu, melalui pelatihan tekhnis tersebut pemerintah memberikan formulasi tata cara proteksi tumbuhan dari serangan penyakit atau hama.
“Kalau tanaman sudah terserang penyakit, dia akan menyebar dengan cepat,” ungkanya.
Ia menambahkan, pelatihan serupa akan terus di gelar. Kalau petani sudah mahir akan proteksi tumbuhan terhadap serangan organisme jahat, maka swasembada pangan daerah bisa tercapai karena melimpahnya produksi. Yang lebih penting lagi, petani bisa memperbaiki ekonomi dari hasil bumi.
“Pertanian merupakan salah satu sektor yang di persiapkan pasca tambang,” beber mantan Kabid Peternakan itu.
Ia berharap, bagi kelompok yang mengikuti pelatihan untuk mentransfer ilmu ke anggotanya. Begitu banyak pola pemberdayaan pada petani telah ditunaikan. Mulai dari bantuan bibit, pupuk hingga pestisida serta Alsintan.
“Tinggal bagaimana petani mau bekerja keras membendung serangan hama penyakit- tercapainya target hasil,” pungkasnya.(JN)