LensaNTB.com, Sumbawa Barat – Dalam rangka menekan jumlah kemiskinan di Kabupaten Sumbawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) lingkup Pemerintahan setempat mencetuskan program Pemanfaatan Pekarangan Fakir Miskin 3,32 (PP FM3,32).
Untuk diketahui, sebayak 1.586 KK menyatakan diri sebagai keluarga miskin pada deklarasi kemiskinan 2017 lalu. Maksud dari 3,32 itu merupakan persentase jumlah warga miskin di KSB dari ribuan jiwa.
Kepala DKP, Ir. H. Alimin yang diwawancarai media diruang kerjanya, Rabu (6/3/2019) kemarin mengatakan, untuk menyukseskan nawacita tersebut, pihaknya akan melakukan potensi pekarangan rumah terhadap warga miskin. Setelah semuanya valid, maka selanjutnya bisa dipetakan model pemberdayaan atau bantuan di yang salurkan oleh Pemerintah. Contoh, jika pekarangan rumahnya cukup luas, masa bisa dikelola dengan ditanami tumbuhan pangan seperti cabai, tomat bahkan tidak menutup kemungkinan untuk kolam gentong dan juga pemeliharaan unggas.
Menurutnya, program itu sangat positif. Selain membantu menekan pengeluaran warga miskin, program ini dinilai cukup strategis untuk menekan laju inflasi pangan di tanah Pariri Lema Bariri yang selama ini selalu mengandalkan pasokan pangan dari luar daerah.
“Dalam proses pendataan melibatkan semua unsur termasuk agent PDPGR,” ujarnya.
Mantan kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Kanlut) setempat menambahkan, program kemanusiaan itu akan diformulasikan seperti pembinaan lanjutan. Jadi, bukan hanya memberi bantuan, tetapi akan ada pendampingan dari penyuluh hingga pangan tersebut berhasil dinikmati, baik itu untuk konsumsi maupun dijual sebagian untuk memperbaiki taraf ekonomi.
“Kami berharap, program ini mendapat dukungan dari teman-teman Pemprov NTB dan juga kementrian,” ungkap H.Alimin.
Masih dari keterangan Kadis, implementasi dari rencana program ini dianggarkan pada pembahasan APBD Perubahan 2019-menyesuaikan dengan kekuatan keuangan daerah.
“Anggota parlement juga diharapkan mengattensi program karena untuk kemuliaan masyarakat,” pungkas Alimin.(LN.JN)