LensaNTB.com, (Sumbawa Barat) — Sebanyak 13 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Sumbawa Barat mendapat bantuan berupa penguatan modal usaha dari Kementrian Desa dan Pemprov NTB yang totalnya senilai Rp 1,2 milyar rupiah.
Prihal tersebut disampaikan oleh Trisman ST selaku Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat pada Dinas Pemberdayan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) pada media, Senin (4/3/2019) pagi tadi diruang kerjanya.
Ia mengatakan, dengan dana pantastis tersebut diharapkan 13 BUMDes dimaksud akan menjadi contoh sekaligus pemicu bagi badan usaha desa lainnya untuk lebih maju dan berkembang terlebih pemerintah akan intens memberikan pendampingan-baik itu pelaporan keuangan hingga membantu memasarkan jenis usaha.
Dalam pendampingan, tambahnya lagi ada banyak pihak yang dilibatkan untuk bekerjasama. Yaitu perbankan, lintas pengusaha, aparat penegak hukum, media hingga kepala desa.
“Harus kita keroyok bersama karena membutuhkan sinergitas satu sama lain,” gugahnya.
Pada media, Trisman tidak menyebutkan desa mana saja yang mendapat ‘jatah’ itu. Yang jelas, dana penguatan modal usaha tersebut diprioritaskan untuk BUMDes yang masih ‘lesu’ dan layak digairahkan sehingga produknya bisa tembus ke pasar nasional seperti BUMDes lainnya yang sudah berhasil.
“Rincinya, delapan bantuan dari Pemprov NTB dan lima dari APBN,” terangnya.
Lepas dari itu, Trisman juga mengungkapkan bahwa saat ini ada banyak peluang usaha atau bisnis yang bisa dikelola di tanah Pariri Lema Bariri yang sejatinya bisa dijadikan sebagai suatu mata pendapatan. Namun sayang, belum mampu diterjemahkan secara nyata oleh teman-teman BUMDes.
“Walaupun banyak, minimal setiap desa harus sukses produknya. Kalau banyak yang dikelola, nantinya ngambang sehingga sulit fokus” terangnya seraya mengungkapkan bahwa sudah ada beberapa produk BUMDes KSB go nasional.
Lanjut Trisman, BUMDes di design menjadi roda penggerak ekonomi masyarakat. Untuk itu, badan usaha harus sehat agar ekonomi kecil tetap bergairah.
“Dari BUMDes kita ciptakan kemandirian ekonomi desa,” pungkasnya.(LN.JN)