LensaNTB.com, Sumbawa Barat – Pemerintah Sumbawa Barat akan membuat kawasan Industri besar di Kecamatan Maluk, dengan Lahan yang akan disiapkan adalah seluas 1.200 ha. 850 ha diantaranya adalah untuk kebutuhan Smelter dan industri lainnya, seperti industri pupuk, semen dan lainnya.
Sisanya akan dipersiapkan untuk lokasi industri lainnya di masa yang akan datang. Nantinya, permunian bahan tambang di smelter KSB bukan saja untuk kebutuhan PT. AMNT sebagai pemilik. Namun juga PT. Freeport yang telah berkomit untuk mengolah bahan tambangnya di smelter KSB.
Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W Musyafirin, M.M meminta masyarakat diyakinkan untuk menerima pembangunan indsutri pengolahan dan pemurnian hasil tambang (smelter) di Maluk, KSB. Kehadiran smelter baik untuk masa depan daerah dan generasi KSB, termasuk NTB umumnya.
“Kita harus yakinkan masyarakat agar menerima wilayah kita dibangun smelter, mohon perhatian Pak Camat, dan Kepala Desa se-Kecamatan Maluk,” kata Bupati selaku Pengarah Tim Percepatan Rencana Pembangunan Industri Smelter dan Industri Turunannya di KSB, Jum’at (1/02) yang lalu.
Rapat yang digelar di Ruang Rapat Utama Gedung Garah Fitrah ini membahas persiapan Sosialisasi Pembebasan Lahan dan Evaluasi Tim Appraisal Untuk Pembangunan Smelter di Kecamatan Maluk. Bupati menyampaikan, hal yang paling krusial dari pembangunan Smelter adalah pembebasan lahan. Sehingga tidak tanggung-tanggung, Gubernur NTB yang juga menjabat Pengarah membentuk Tim Percepatan Rencana Pembangunan smelterdan Industri Turunannya di KSB. Tim ini bersama Tim Appraisal/penilai harga lahan bisa cepat melakukan penilaian lahan. Data-data kepemilikan lahan harus dipersiapkan dengan baik.
Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda KSB selaku Wakil Ketua Tim Percepatan Pembangunan smelter, Dr. H. Amry Rakhman, M.Si mengatakan, rapat ini merupakan rapat tindak lanjut dari rapat perdana di kantor Bappeda NTB 22 Januari 2019 lalu.
“Rapat hari ini lebih teknis, yakni persiapan sosialisasi pembebasan lahan pada hari Senin 4 Februari 2019. Tim Appraisal juga akan memulai melakukan penilaian,” ujuarnya.
Tim dari Pemerintah KSB, Kepolisian, BPN, Kecamatan dan Pemerintah Desa juga akan mendampingi tim Appraisal. Sementara itu, Kapolres Sumbawa Barat menegaskan akan mendukung dan mendampingi tim dalam pembebasan lahan pembangunan smelter.(LNTB. SP)