LensaNTB.com, Sumbawa Barat – Dalam rangka mendukung program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), Pemkab Sumbawa Barat melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan dan Pemukiman (PUPRPP) akan membangun 6000 unit sistem pengelolaan air limbah domestik terpusat dan setempat atau Instalasi Pengelolaan Air Limbah (Ipal) Rumah Tangga.
Untuk mendukung rencana tersebut, Dinas dimaksud melalui Bidang Cipta Karya menggelontorkan anggaran sebesar Rp 14 milyar lebih.
Kepala Dinas PUPRPP melalui Kepala Bidang Cipta Karya, Abdul Aziz ST., M. Eng yang diwawancarai media, Senin (18/2/2019) siang tadi mengatakan, pembangunan Ipal tersebut akan tersebar di beberapa desa dengan pertimbangan utama ialah desa yang kategori ‘tinta merah’ rawan sanitasi.
Lanjut Aziz, pengerjaan dari 6000 unit fisik itu akan dipecah untuk mengejar percepatan target pekerjaan bahwa 2019 harus rampung tepat waktu berdasarkan kontrak.
“Pengelolaan air limbah rumah tangga merupakan satu dari lima instrumen STBM, ” terangnya.
Untuk diketahui, program STBM sendiri di lounching oleh Pemkab Sumbawa Barat pada Ahad (17/2/2019) malam bertepatan dengan agenda refleksi tiga tahun kepemimpinan duet Musyafirin-Fud sebagai Bupati dan Wakil Bupati yang berlangsung di halaman gedung Graha Fitrah, kantor bupati setempat.
Lima indikator STBM ialah, pertama, setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasi dasar sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air di sembarang tempat (ODF). Kedua, setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam suatu komunitas (seperti sekolah, kantor, rumah makan, puskesmas, pasar, terminal) tersedia fasilitas cuci tangan (air, sabun, sarana cuci tangan), sehingga semua orang mencuci tangan dengan benar. Ketiga, setiap rumah tangga telah menerapkan pengelolaan air minum dan makanan yang aman di rumah tangga. Keempat, setiap rumah tangga mengelola limbahnya dengan benar. Terakhir, setiap rumah tangga mengelola sampahnya dengan benar.
Aziz menerangkan, dari lima indikator itu, point satu sudah terpenuhi hingga KSB mendapat predikat Open Defikasi Free (ODF) tahun 2016 lalu dengan membangun 6000 jamban lebih dan tahun berikutnya peningkatan kualitas berupa pemasangan septik tank. Point kedua, pada tahun 2019 ini, pihaknya akan membangun tempat cuci tangan di tempat-tempat dimaksud untuk memacu masyarakat hidup sehat mininal mencuci tangan sebelum makan dan minum.
Point ketiga, pada tahun yang sama, pihaknya akan memberikan pelayanan pada masyarakat berupa Sambungan Rumah (SR) air bersih di semua desa yang sumber anggarannya dari APBN dan shering APBD KSB. Soal point keempat, terjemahannya ialah pembangunan dari 6000 Ipal.
“Kalau point terakhir, itu tugas dan kewenangan penuh Dinas LH,” bebernya.
Masih dari keterangan Aziz, ada tiga instrumen yang menjadi tanggung Cipta Karya dalam program itu terlebih fisiknya akan dikerjakan secara paralel.
“In sha Allah, proyek ini rampung tepat waktu dan hasil pembangunan ini segera dinikmati oleh masyarakat,” pungkasnya.(LN.JN)