LensaNTB.com,Lombok Utara- Program “MILLENNIAL ROAD SAFETY FESTIVAL POLRI” yang mulai disosialisasikan pra persiapannya oleh Kapolres Lombok utara mendapatkan atensi khusus Dari Bupati Kabupaten Lombok utara, DR.H.Najmul Ahyar, S.H, M.H.
usai kunjungan Kapolres Lombok utara, AKBP Herman Suriyono, SIK, MH, Bupati KLU H.Najmul Ahyar
menyampaikan kepada awak media bahwa sangat mengapresiasikan agenda Polri melalui Polres lombok utara dalam menekan angka Laka Lantas khslususnya kepada para remaja.Kamis,(10/01/2019).
“Atas nama Pemerintah daerah kabupaten Lombok Utara kami mendukung penuh program ini, dan kami juga sudah melakukan langkah langkah melalui dinas perhubungan untuk memberikan edukasi kesadaran tertib berlalulintas. Kepada masyarakat khususnya organisasi ojek Pemda sudah memberikan 500 jaket dan helm. Hal ini dilakukan karena profsi ojek ini sangat rentan terhadap lakalantas, dan melaui ojek dapat diharapkan dapat memotifasi masyarakat agar ikut taat tertib lalulintas,” harapnya.
Selain itu Bupati KLU juga berharap program “MILLENNIAL ROAD SAFETY FESTIVAL POLRI” yang merupakan program Nasional juga dapat dilaksanakan dengan maksimal dan efektif sebagai edukasi taat berlalulintas kepada masyarakat dan pelajar. Angka Laka Lantas 89.000 kasus di KLU yang terjadi ditahun 2018 dapat ditekan dimasa masa mendatang.
“Kondisi ini sangat memprihatinkan, kasus kematian akibat Laka Lantas ini tidak terasa tinggi karena terjadinya satu persatu, tidak secara massive seperti dampak bencana alam sehingga terkesan disepelekan. Dan justru sebagian besar menimpa anak anak remaja yang masih dalam usia sekolah, angka Laka Lantas 89.000 ini sungguh sangat besar sehingga perlu diperhatikan bersama”, ujarnya.
Ditambahkannya pula bahwa selain pembagian jaket dan helm Pemda juga meluncurkan program edukasi ke sekolah -sekolah melalui Dinas Perhubungan dalam bentuk pemilihan Duta pelajar tertib berlalu lintas sebagai duta Lalu lintas oleh DLLAJR yang di kompetisikan.
“Edukasi tertib berlalulintas juga diberikan melalui Dinas Dikpora sehingga dapat diteruskan melalui para guru kepada muridnya hingga orang tua murid, karena edukasi ini adalah tanggung jawab semua pihak yang bisa dimulai dari lingkungan keluarga dan komunitas sosial lingkungannya.”pungkasnya (HRS)