LensaNTB.com, Mataram – Pasca Gempa Bumi Lombok dan Sumbawa Perkembangan ekonomi sempat tersandat ,peran usaha mikro kecil menengah ( UMKM ) yang sangat berperan besar dalam menyokong perekonomian daerah terdampak bencana gempa bumi beberapa bulan yang lalu.
Sebagaimana diketahui,Prekonomian di pulau Lombok masih bergerak lambat. Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah harus berusaha lebih kuat lagi dalam mengatasi masalah tersebut.Mereka banyak bergantung pada sektor pariwisata, produk dan jasa yang mereka produksi selama ini yang dibeli oleh wisatawan yang berkunjung ke Pulau Lombok, tiba-tiba kehilangan pasarnya ketika sektor pariwisata di daerah ini sempat terhenti karena gempa bumi terjadi.
Ketua Dewan Penasehat TDA Kota Mataram sekaligus Wakil Ketua Kadin NTB Bidang UMKM dan Ekonomi Kreatif,Anas Amrullah mengatakan Sejak saat ini kita UMKM di NTB khususnya pulau Lombok, harus mendesain ulang bisnisnya, untuk tidak lagi menunggu kedatangan wisatawan untuk membeli produk dan jasa yang kita buat.
“Kita harus mulai berusaha untuk menjual produk kita keluar, pasar Indonesia dengan jumlah hampir 240 jt jiwa adalah pasar yang sangat besar Saatnya kita memperdalam literasi tentang e-commerce, market place dan digital marketing.”Ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Dengan pengguna internet yang mencapai sekitar 54jt, pengguna HP sekitar 140%, membuka ruang bagi produk dan jasa kita untuk masuk ke pasar tersebut.
“ Memang bukan hal yang mudah, selain keterbatasan pengetahuan UMKM kita tentang e-commerce, digital marketing, marketplace. Produk kitapun harus kita tingkatkan kualitasnya, teknologi produksi yang lebih efisien, kualitas yang konsisten, packaging yang menarik.Dari semua tantangan tersebut diatas bukan hal yang mudah bagi pelaku UMKM kita. Dibutuhkan kebijakan pemerintah daerah, untuk lebih konsisten dalam pendampingan yang berkelanjutan, tidak berhenti hanya pada pelatihan. Dibutuhkan tenaga pendamping UMKM yang profesional.”Jelasnya.
Saat ini UMKM membutuhkan agregator, yang dapat membantu mereka dalam mengakses pasar yang lebih besar, meng “kurasi” produk mereka agar layak bersaing dari kualitas dan harga. Dibutuhkan kerja keras dan kolaborasi semua pemangku kebijakan dibidang UMKM, agar UMKM NTB kembali bangkit, berdaya, tumbuh kuat dan tahan bencana. (LNTB. Harisma)